Lihat ke Halaman Asli

Hennie Triana Oberst

TERVERIFIKASI

Penyuka traveling dan budaya

Teman, Hal Utama Ketika Pindah ke Negara Baru

Diperbarui: 7 Januari 2021   04:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: Alexas_Fotos/pixabay.com

"Aller Anfang ist schwer, doch ohne ihn kein Ende wär"

"Setiap permulaan itu sulit, tapi tanpa awal tidak akan ada akhir"

(pepatah Jerman)

Dua hari yang lalu seorang teman baik saya yang berasal dari negeri Tirai Bambu menelpon. Sudah beberapa minggu ini kami tidak berkomunikasi. Pertemanan kami dimulai ketika saya baru saja pindah ke Shanghai. Pagi kedua saat mengantarkan putri saya ke halte bus di komplek perumahan, menunggu bus sekolah menjemput.

Setelah bus berangkat, Meili, kita panggil saja begitu, menyapa saya.

"Guten Morgen, anakmu murid baru di kelas 1a ya?"

Pasti putrinya yang sekelas anak saya telah bercerita ada anak baru di kelasnya.

"Iya, betul," saya mengukur tangan, kami saling mengenalkan diri.

Siang harinya kami bertemu lagi, menunggu bus sekolah kembali membawa anak-anak dari sekolah. Beberapa hari setelah itu dia mengundang saya minum kopi di rumahnya sebelum anak-anak kembali dari sekolah.

Ketika saya bersama putri saya kembali ke Jerman, 3 tahun yang lalu, Meili bersama keluarga pindah ke Uni Emirat Arab mengikuti tugas suaminya. Pertemanan kami tetap berlanjut hingga sekarang. Anak-anak kami saat ini sudah duduk di kelas 8.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline