Aku suka memandangimu menari sepanjang malam, sayap kecilmu memamerkan cahaya kehangatan. Sesekali kau terbang tinggi dan meninggalkanku duduk menantimu di bangku taman.
Engkau bilang, kau ingin menebar pesona. Memikat para jantan yang beterbangan di seberang, mengalahkan betina lain yang kegenitan. Kau memang lucu, gayamu menggoda kesatria membuat para dara cemburu.
"Jangan ragu mengabarkan getar asmara," bisikanmu di telingaku membuat pipiku merona. Bagaimana kau tahu jika aku sedang jatuh cinta?
Aku suka memandangimu menari sepanjang malam, kelap-kelip sayapmu adalah percikan romansa. Katamu, aku takboleh menunda hingga esok datang, wartakan renjana sampai ke hatinya. Jangan khawatir tentang luka, ia akan sembuh pada satu masa.
"Kita berdua adalah sahabat sejati," ucapmu sebelum pendaran sayapmu redup dan mati. Kunang-kunang hanya hidup selama delapan minggu. Tak lelah menerangi pekatnya malam, menaungi semesta dengan cinta.
-------
Hennie Triana Oberst - DE.15102020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H