Dulu di Medan sering ada pemandangan seperti ini; kaum pria yang menarik atau menggulung bajunya ke arah dada. Biasanya mereka yang menggunakan atasan berupa kaos atau t-shirt, digulung dan memamerkan perut mereka.
Orang-orang ini biasanya berkumpul di luar, nongkrong. Alasan mereka menggulung kaosnya karena udara yang panas.
Salah seorang dari mereka adalah laki-laki yang tinggalnya tidak jauh dari rumah kami. Dia selalu terlihat menarik kaosnya sampai di bawah dadanya, terutama setelah makan. Panas, begitu katanya.
Saya lupa kapan terakhir melihat kebiasaan yang dilakukan pria-pria ini, karena setelah selesai kuliah saya meninggalkan Kota Medan dan menetap di Jakarta.
Kalau pulang ke rumah orangtua, tidak saya perhatikan lagi kebiasaan masyarakat di sekitar. Orang-orangnya banyak yang sudah berganti dengan wajah-wajah baru.
Entah siapa yang memulai tren tersebut. Memang tidak indah dipandang mata. Mungkin beda (hanya mungkin) jika pemandangan yang disuguhkan adalah bentuk badan yang atletis.
Seperti yang pernah terlihat beberapa tahun lalu, pria-pria bertubuh atletis yang berjajar di salah satu toko 2 merek pakaian dari Amerika Serikat.
"Beijing bikini"
Awal tahun 2011 kami sekeluarga pindah sementara ke Beijing. Saat kami tiba di sana sekitar akhir musim dingin memasuki musim semi. Semua orang-orang berpakaian tertutup.
Tetapi pada saat musim panas tiba, suhu udaranya bisa melebihi 40 derajat celcius. Cara orang berpakaian tentunya berubah mengikuti musim.
Di musim panas inilah banyak saya lihat lagi lelaki dengan kaos digulung. Mengingatkan lagi pada 'pemandangan' saat masih tinggal di Medan.