Lihat ke Halaman Asli

Hennie Triana Oberst

TERVERIFIKASI

Penyuka traveling dan budaya

Keheningan Jing'an Temple di Tengah Ingar-Bingar Kota Shanghai

Diperbarui: 7 Januari 2021   03:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jing'an Temple - foto: HennieTriana

Di satu jalan utama yang sangat dikenal di tengah kota Shanghai berdiri megah Jing'an Temple. Kuil ini adalah salah satu tempat ibadah umat Buddha yang paling terkenal di kota ini.

Bukan saja karena lokasinya di Nanjing West Road dan bangunannya berdampingan dengan pusat perbelanjaan modern, restoran dan cafe, tetapi bentuk bangunannya dan warna emasnya yang langsung menarik perhatian semua orang.

Saya beberapa kali mengunjungi tempat ini, dengan teman-teman sesama orang asing di kota ini, juga ketika ada teman yang kebetulan sedang datang mengunjungi kami. Bagi yang ingin mengunjungi kuil ini tetapi malas menghadapi kemacetan kota Shanghai, terutama di jam-jam sibuk, atau ketika sedang turun hujan, lebih praktis menggunakan Metro.

Sistem transportasi umum di kota Shanghai sangat nyaman, jalur kereta bawah tanah bisa diunduh online, tersedia dalam bahasa Mandarin dan Inggris, tepat waktu dan berangkat setiap beberapa menit sekali.

Jing'an dari Nanjing road - foto: HennieTriana

Jing'an Temple merupakan salah satu temple yang tua di Shanghai, dibangun pada tahun 247  di masa kekuasaan Dinasti Wu (220-280), letaknya di tepian sungai Suzhou (sungai Wusong) dan diberi nama Hudu Chong Yuan.

Sepertinya ganti penguasa, ganti juga namanya. Tempel ini berubah namanya menjadi Yongtai pada saat masa Dinasti Tang (618-907).

Tahun 1008, di masa kekuasaan Dinasti Song (960-1279) nama temple berubah lagi menjadi Jing'an, yang artinya "ketenangan dan kedamaian". Setelah itu tidak ada penggantian nama hingga sekarang.

Akibat banjir yang terjadi tahun 1216, kuil dipindahkan dari sungai Wusong  ke lokasinya yang sekarang di tengah kota Shanghai. Jing'an menjadi pusat peribadatan umat Buddha yang sangat penting di Tiongkok.

Ketika terjadi Revolusi Budaya (1966-1976) kuil ini hancur dan dijarah, mereka mengusir para biarawan dari kuil ini. Tempat ibadah ini kemudian berubah fungsinya menjadi pabrik plastik. Tahun 1972 terjadi kebakaran besar yang hampir menghabiskan seluruh bangunan kuil ini. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline