Pastinya sudah banyak yang kenal Zucchini, sayuran dari Italia. Berasal dari kata "zucca" yang berarti "labu", sedangkan "zucchini" artinya adalah "labu kecil".
Tidak jauh berbeda dengan labu yang lain, zucchini juga bisa dimasak dengan berbagai cara. Digoreng, tumis atau yang sekarang yang menjadi tren di Jerman dan beberapa negara lain, zucchini noodle. Daging buah zucchini ini diserut menyerupai mie, kemudian dimasak. Sering menjadi menu orang yang sedang diet.
Bukan hanya daging buah zucchini saja yang bisa diolah menjadi makanan, tetapi bunganya yang berwarna kuning indah itu juga sangat lezat untuk dinikmati.
Di supermarket di wilayah tempat tinggal saya belum ada yang menjual bunga zucchini ini, tetapi di beberapa kota lain ada yang menjualnya.
Saat jalan-jalan ke Italia, selalu dijumpai bunga zucchini segar yang dijual di penjual sayuran.
Karena setiap tahun di pekarangan belakang rumah selalu kami tanami zucchini, maka bunga tanaman ini bisa saya olah. Sampai saat ini saya masih menyukai yang digoreng tepung, atau sering disebut tempura.
Sebutan "tempura" ini berasal pada abad ke-17, pada saat datangnya Misionaris dan pedagang dari Portugis di kota Nagasaki. Mereka sangat menikmati makanan laut Jepang. Pada saat Prapaskah, orang Kristen dilarang makan daging, pilihannya adalah ikan goreng. "Tempera" artinya Prapaskah. Awalnya tempura digoreng tanpa tepung. (oryoki.de)
Bunga-bunga zucchini harus dipetik sebelum mekar dan menjadi buah. Jika telat sehari saja bunganya sudah mekar, rencana memasak bunga bisa batal.
Menurut seorang teman yang mengerti tentang tanaman dan hobi berkebun, bunga labu jenis lainnya juga bisa diolah sama seperti bunga zucchini ini.
Adonan tempura yang saya buat -- dengan ukuran perasaan - adalah campuran dari tepung terigu, telur, merica, kaldu bubuk dan air. Bagi yang ingin lebih praktis, bisa menggunakan tepung instan, lebih gampang tanpa perlu takaran.