Suatu hari saya sedang berbincang dengan seorang teman yang berasal dari negara Singapura. Anak kami bersekolah di tempat yang sama. Saat itu kami sedang membicarakan persiapan kegiatan yang akan diadakan di sekolah. Obrolan merembet pada kebiasaan di sekolah.
Lantas saya katakan, di Indonesia, waktu saya sekolah dulu (mungkin sampai sekarang) setiap hari Senin ada upacara bendera dan dinyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya.
"Di sekolah Singapura setiap hari diputar lagu kebangsaan sebelum memulai kegiatan belajar."
Begitu ia menimpali pernyataan saya.
Saya jadi ingat ketika bermukim sementara di Kanada sepanjang tahun 2006. Selama berada di sana saya mengisi waktu mengambil kelas bahasa Inggris yang diadakan pemerintah daerah setempat. Kelas bahasa yang diadakan untuk seluruh penduduk baru, mirip kelas bahasa Jerman yang diwajibkan untuk penduduk yang baru pindah ke negara tersebut.
Kegiatan belajar bahasa itu diadakan di gedung Sekolah Menengah Atas di Kanada. Setiap pagi sebelum kami melakukan kegiatan belajar selalu diputar lagu kebangsaan negara dengan bendera bergambar daun Maple tersebut. Sedangkan upacara bendera tidak pernah saya lihat selama bermukim di sana. Atau mungkin kebetulan luput dari perhatian saya, tak bisa saya menjawabnya.
Di sekolah Jerman tidak ada upacara bendera seperti yang dilakukan di Indonesia. Tidak ada juga lagu kebangsaan yang diputar di sekolah sebelum belajar.
Anak sekolah di sini mempelajari lagu kebangsaan mereka pada saat di kelas 3 atau 4 di Sekolah Dasar.
Saya tanya suami saya apakah upacara bendera memang sejak dulu tidak pernah ada di sekolah Jerman. Menurut sepengetahuannya memang tidak pernah ada.
Upacara bendera sepertinya hanya ritual yang dilakukan oleh Bundeswehr, angkatan bersenjata negara Jerman.
Bagi saya yang melewati masa sekolah di Indonesia, merasa heran dan sedikit janggal saja di sekolah tidak ada sama sekali upacara bendera. Bahkan hari besar Nasional tidak diisi dengan upacara bendera.