Lihat ke Halaman Asli

Hennie Triana Oberst

TERVERIFIKASI

Penyuka traveling dan budaya

Menumpang Salat di Zentralmoschee, Masjid Sentral Cologne Jerman

Diperbarui: 30 November 2019   03:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Zentralmoschee - dok. Hennie

Dikunjungi saudara kandung dari tanah air selalu membawa kebahagiaan tersendiri. Sebelum mereka tiba pun jadwal jalan-jalan telah tertulis panjang. Terealisasi atau tidaknya itu tergantung waktu dan kondisi badan juga.

Kali kedua salah satu adik saya dan keluarganya mengunjungi kami di Jerman. Beberapa tahun lalu mereka datang di musim dingin, beruntung sekali waktu itu salju yang turun lumayan banyak, menjadi pengalaman mereka yang pertama melihat dan bermain seluncuran di tengah salju.

Musim panas tahun lalu  di bulan Juni 2018 mereka datang kembali. Dipilih musim yang sama seperti di Indonesia karena menyesuaikan dengan libur sekolah di Indonesia. Saya memang menyarankan untuk liburan yang agak panjang, paling tidak selama 3 minggu, supaya jalan-jalannya relatif puas.

Kota-kota besar yang lumayan dikenal sudah masuk daftar, salah satunya, kota Köln (Cologne) yang berada di negara bagian Nordrhein-Westfalen. Cologne terkenal juga dengan parfum  4711,  Eau de Cologne (Water from Cologne).

Pintu masuk Masjid - dok. Hennie

Kami menumpang kereta api dari Stuttgart Hauptbahnhof, stasiun pusat kota Stuttgart (ibukota negara bagian tempat kami tinggal,  Baden-Wrttemberg). Perjalanan menuju Köln ditempuh sekitar 2 sampai 3 jam lamanya, tergantung jenis kereta api yang ditumpangi. 

Turun di Stasiun Kereta Pusat Köln (Köln Hauptbahnhof), langsung berjalan kaki menuju hotel. Jaraknya sangat dekat, hanya beberapa ratus meter saja setelah keluar dari stasiun. Sengaja kami pilih hotel yang dekat dengan stasiun besar untuk mempermudah aktivitas, selain itu suasananya pasti selalu ramai walaupun hari telah malam.

Hari ini kami putuskan untuk mengunjungi Zentralmoschee / Masjid Sentral kota Köln. Dari Hauptbahnhof lebih kurang 10-15 menit bisa tiba di Masjid ini dengan menaiki kereta regional ataupun Strassenbahn (Trem, kereta yang memiliki jalur khusus di jalan raya, biasanya hanya 1 atau 2 gerbong saja dan digerakkan dengan listrik melalui kabel yang tersambung di bagian atapnya).

Zentralmoschee Köln ini dibangun oleh komunitas Muslim Turki (DITIB). Peletakan batu pertama dilakukan pada akhir tahun 2009.

Saat kami tiba di sana disambut oleh seorang pria yang sangat ramah. Ia menyilakan kami memasuki ruangan ibadah jika ingin beribadah, jika tidak, juga tidak masalah, kami dibolehkan untuk memotret.

Di luar bangunan Masjid terdapat beberapa bangunan lain yang digunakan untuk kantor, ruang pameran dan gedung serba guna untuk kegiatan-kegiatan umum lainnya.  Begitu penjelasannya.

Masjid terlihat sepi, hanya beberapa orang yang hadir untuk melaksanakan shalat Zuhur. Kami pun menumpang beribadah sejenak. Ruang shalat wanita ada di bagian atas, yang dibangun seperti galeri, sedangkan ruangan di bawah khusus untuk pria. Begitu penjelasan seorang bapak yang sedang berada di dalam Masjid.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline