Lihat ke Halaman Asli

Hennie Engglina

TERVERIFIKASI

Pelajar Hidup

Dua Hal Penyebab Orang Takut Mati

Diperbarui: 19 Maret 2019   19:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

gambar:rthodoxcityhermit

Salah satu bagian dari pekerjaan saya adalah mendampingi orang-orang yang tengah sakit, khususnya mereka yang tengah kritis.

Tugas saya adalah menyiapkan mereka bila saja sakit itu adalah jalan atau cara mereka kembali kepada Sang Pencipta. Tak ada yang tahu pastinya. Namun, sebagai hamba-Nya, saya mengemban tugas untuk menyiapkan hati dan pikiran mereka menghadapi kematian.

Atau, walaupun secara medis mereka "tervonis" tak mungkin sembuh, tetapi bila Penciptanya menetapkan itu bukan waktu baginya untuk pulang kepada-Nya sehingga ternyata ia sembuh, maka mereka pun telah tahu harus bagaimana melanjutkan hidup mereka pada kesempatan kedua yang diberikan Tuhan.

Ada banyak hal yang menyebabkan orang takut mati atau belum siap mati. Dari semua itu, berdasarkan pengalaman, saya menemukan dua hal yang paling dominan atau yang seringkali menjadi kecemasan seseorang akan kematian.

1. Neraka

Tentu saja ini terkait dengan dosa. Ya, dosa bagaikan rel kereta yang akan membawa manusia menuju kota Api Abadi. Umumnya, bila maut seolah sudah di depan mata, maka barulah manusia menjadi sadar akan hal ini. Sadar akan dosa.

Kesadaran akan dosa inilah yang kemudian menimbulkan ketakutan yang teramat sangat akan bayang-bayang kematian, seakan tahu akan masuk neraka.

Akan tetapi, bila belum tiba pada kondisi itu, yakni sebelum maut mengancam, manusia cenderung lebih melihat apa yang benar pada diri daripada apa yang salah. Ketika keadaan baik-baik saja, cermin diri tidaklah dianggap penting.

Oleh sebab itu, janganlah heran bila manusia masih angkuh akan dirinya. Mereka hanya belum merasakan bagaimana rasanya di ambang maut.

Ketika maut serasa sudah dekat, barulah pada saat itu salah diri semua terlihat jelas. Semua kehebatan dan pembenaran diri menjadi tidak ada artinya daripada hidup itu sendiri. Orang akan siap kehilangan apa pun asal masih bisa hidup.

Pentingnya pertobatan baru disadari. Pada saat itu, ucapan doa yang seringkali disampaikan kepada Tuhan adalah meminta Tuhan memberi kesempatan untuk memperbaiki diri. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline