Lihat ke Halaman Asli

Hennie Engglina

TERVERIFIKASI

Pelajar Hidup

"Panggil Saya BTP Bukan Ahok"

Diperbarui: 30 Januari 2019   13:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri_suratBTP17012019

Kalimat lengkapnya, "Saya keluar dari sini dgn harapan panggil saya BTP bukan Ahok".

Demikian salah satu kalimat Basuki Tjahaja Purnama (BTP) dalam surat bertulis tangan dan bertanda tangan BTP tertanggal Depok, 17-1-2019. Surat yang ditulis dari Mako Brimob Depok ini diunggah oleh @timbtp ke akun Instagram resmi Basuki T Purnama @basukibtp pada Kamis, 17 Januari 2019.

Surat itu ditujukan kepada "Saudara-saudara AHOKERS" di mana pun berada. Surat dua halaman itu terdiri dari enam paragraf. Paragraf 1-3 pada halaman pertama dan paragraf 4-6 pada halaman kedua.

Halaman Pertama

dokpri_sumber:IG@basukibtp

1. Ucapan Terima kasih

"Terima kasih atas doa serta dukungannya selama ini untuk saya. Tidak pernah dalam pengalaman hidup saya, bisa menerima begitu banyak pemberian dari makanan, buah2an, pakaian, buku-buku dan lain-lain dari saudara-saudara. Saya merasa begitu dikasihi dan kasih yang saudara2 berikan kepada saya lebih baik daripada emas dan perak maupun dibandingkan kekayaan yang besar."

BTP mengucapkan terima kasih atas doa dan dukungan yang selama ini ia terima. Kalimat kunci di situ adalah "Saya merasa begitu dikasihi".

Salah satu kekuatan besar yang menopang hati manusia sehingga dapat tetap tegak berdiri menjalani kenyataan hidup yang tidak menyenangkan adalah KASIH. Oleh sebab itu, BTP menulis, "kasih yang saudara2 berikan kepada saya lebih baik daripada emas dan perak maupun dibandingkan kekayaan yang besar."

Everyone needs love. Dalam kondisi terpuruk, manusia membutuhkan cinta yang tulus. Apa yang dialami oleh BTP membutuhkan dua kekuatan kasih yang besar sehingga ia dapat kuat menjalaninya, yakni kasih Allah dan kasih sesamanya manusia

Kedua hal itu juga yang dibutuhkan oleh banyak manusia yang mengalami keterpurukan oleh rupa-rupa kejatuhan, kepahitan, kepiluan, dan penderitaan karena berbagai fakta hidup yang tidak bisa dihindari tetapi harus dijalani.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline