Ijin menggunakan "Ahok" pada judul saja, selanjutnya Basuki Tjahaja Purnama (BTP).
Teringat kala Angelina Sondakh memutuskan masuk Islam, ada umat Kristen menghujat:
youtube
Begitu pula sebaliknya, ketika Asmiranda masuk Kristen, ada umat Muslim menghujat:youtube
Kedua kubu ini memang sama-sama ahli menghakimi bila mendapati seseorang yang sebelumnya seagama ternyata memutuskan berpindah agama.Masing-masing Kitab Suci punya ajaran tentang bagaimana bila seseorang itu murtad dari agamanya. Namun, siapa yang harus menghakimi? Entah di ajaran Islam, persisnya saya tidak tahu. Dalam ajaran Kristen, manusia tidak diberi hak untuk menghakimi orang itu.
Ketika seseorang murtad dari agamanya, maka apa yang akan terjadi dengan orang itu adalah sepenuhnya hak Allah. Yang harus dilakukan adalah menjaga diri sendiri agar tidak jatuh ke dalam dosa dan tidak menjadi murtad pula.
Adalah hak setiap manusia memutuskan apa yang dipandangnya baik bagi hidupnya. Manusia lahir seorang diri, mati seorang diri. Setiap orang akan mempertanggungjawabkan dirinya sendiri kepada Penciptanya atas keputusan apapun yang diambil di hidupnya .
Terkadang usia beragama tidak selalu seiring dengan kedewasaan beragama. Lain halnya dengan Prof. Dr. Ir. Lucky Sondakh, M.Sc., ayah Angelina Sondakh.
Prof. Lucky adalah salah satu pemimpin di gereja dan termasuk tokoh Kristiani yang dihormati di Sulawesi Utara. Bisa dibayangkan bagaimana rasanya menjadi Beliau pada saat putrinya sendiri memutuskan menjadi Mualaf.
Delapan tahun hidup dan melayani di Sulawesi Utara, 2003-2011, 2 tahun di Tomohon, 6 tahun di Manado, dan mami saya juga adalah orang Sulawesi Utara, saya tahu bagaimana bila anak dari anggota jemaat pindah agama.
Apalagi bila orangtuanya adalah pribadi yang tergolong sebagai pemimpin umat. Terpukul sekali, pasti. Jemaat berlaku biasa saja memang, tapi rasa malu orangtua pasti tak terhingga.