Lihat ke Halaman Asli

Thomas HenkB

Suka Ngajar dan Belajar, sehari-hari nangani pengelolaan sumber daya air khususnya bendungan

Atomic Habits: Common Mistakes dalam Mengembangkan Positif Habits

Diperbarui: 25 Februari 2025   10:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Freepik

Atomic habits yang dibahas disini bukanlah tentang kebiasaan kecil, tapi Atomic yang berarti "the source of immense energy or power", seperti halnya energi yang dihasilkan saat proses pemisahan atom (Fission, seperti pada Uranium maupun Plutonium) maupun saat penggabungan atom (Fusion, seperti pada energi hidrogen) adalah sangat masif. Bagaimana Atomic Habit dapat menjadi kebiasaan yang men-generate energi luar biasa? Bukankah habit selalu menghabiskan energi?

Seringkali kita mendapati bahwa: "Apakah habit saya sudah benar? Sudah mengarah ke sukses belum ya kebiasaan saya? Tapi saya gak peduli, yang penting kebiasaan saya itu fun, bikin hepi...". Saya sudah mencoba kebiasaan baru membaca buku, tapi itu malah membuat saya stress. Mendingan main game, selesai. Tapi sebenarnya saya tidak mau seperti ini terus. So what?

Memang sangat sulit mengubah suatu kebiasaan, yang meski sudah disadari bukan merupakan kebiasaan atau habit yang baik. Terutama dalam memulai sesuatu yang akan diulang-ulang setiap harinya. Memikirkannya pun sudah stress, jangankan melaksanakannya. Habit walaupun kurang baik, sudah berasa seperti terlilit gurita, gak bisa lepas saking enaknya.

Satu hal yang sudah pasti adalah habit atau kebiasaan tersebut sangat bisa berubah. Tanpa kita sadari, dari kecil tentu saja kita sudah mengalami pergantian habit dari mulai habit mimik cucu, main kelereng, main nintendo, dst dst hingga bolak balik lagi.

Bila kita sudah paham definisi dan manfaat dari habit yang baik namun tidak kuasa mengimplementasikannya karena selalu dirudung stress, kemungkinan adalah karena kita keliru menganggap bahwa lawan kata dari stress adalah relax. Pekerjaan sehari-hari (positif habit) selalu membuat stres, selalu dikaitkan dengan bagaimana agar bisa relax, sementara relax berarti idle atau tidak menghasilkan suatu output (neutral state).

Sumber Gambar: Freepik

Stretch Your Mind, Body, and Soul

Lawan kata dari STRESS adalah STRETCH. Stretch adalah peregangan, suatu proses berlawanan dari stress yang memberikan tekanan pada diri sendiri, dan melampaui relaksasi pikiran dan tubuh serta jiwa. Dengan stretch, kita melakukan sesuatu dengan nyaman, tanpa tekanan, dan semakin intens, namun mengikuti atau selaras dengan pikiran, tubuh, dan jiwa kita masing-masing. Konsep ini masih jarang diketahui orang, namun inilah yang membuat seseorang menjadi keranjingan dengan habit apa pun yang dilakukannya. Penerapan konsep ini akan membuat pikiran semakin tajam, tubuh semakin sehat, dan jiwa yang semakin terhubung dengan raga, saat melakukan suatu habit. Inti dari strecth adalah kebebasan, tidak adanya kekangan, terkoneksi dan selaras antara pikiran-tubuh-jiwa, dan kita menjadi subjek (bukan objek).

Dengan teknik stretch, seseorang akan mengembangkan potensinya dengan pikiran terbuka, tanpa dipaksa oleh batas-batas atau aturan dalam panduan, namun lebih kepada kesadaran akan harmoni pikiran-tubuh-dan jiwa, sehingga akan tercipta suatu habit yang unik dan kreatif serta unggul dan intens. Misalnya dari contoh di atas, seseorang yang akan memulai habit positif baru berupa membaca buku, akan secara instan menggeluti habit barunya bila tidak ada tekanan (stress) yang mengharuskan jiwanya untuk membaca kata demi kata yang tertulis, dan ini akan berkembang menjadi speed reading, dan ia tau apa yang ia cari dan apa yang nantinya akan dia perbuat dengan membaca dari sebelumnya hanya mencoba mencari manfaat dari kegiatan membaca itu sendiri, sehingga habit tersebut akan berkelanjutan menjadi hal-hal positif lainnya. Memang, saat berada dalam tekanan (stress) maka produktivitas akan lebih besar, namun sebagai makhluk yang utuh kita dapat menghasilkan produktivitas tanpa tekanan sehingga akan lebih berkelanjutan dan berdampak lebih positif baik pada diri sendiri maupun pada sekitar kita.

Demikian ide yang dapat penulis sampaikan, semoga bermanfaat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline