Selain berdampak pada sektor kesehatan dan ekonomi, pandemi Covid-19 juga berdampak sektor pendidikan. Pemerintah menerapkan berbagai kebijakan dalam rangka mencegah penyebaran virus corona, salah satunya kebijakan Study From Home. Pada tanggal 17 Maret 2020, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengeluarkan Surat Edaran Nomor 36962/MPK.A/HK/2020 mengenai Pembelajaran secara Daring dan Bekerja dari Rumah untuk Mencegah Penyebaran Covid-19. Pembelajaran daring merupakan salah satu model pembelajaran yang dilakukan dengan memanfaatkan perangkat teknologi. Pembelajaran daring dimaksudkan agar proses pembelajaran tetap berlangsung selama pandemi Covid-19. Namun, survei yang dilakukan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menemukan bahwa siswa menghadapi kendala dalam pembelajaran daring, yaitu kesulitan dalam memahami materi pembelajaran. Seperti yang dialami anak-anak yang duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Desa Kilensari. Pembelajaran daring, menyebabkan para siswa SD dan SMP di desa ini mengalami kesulitan dalam memahami materi pembelajaran.
Melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Back to Village III di Desa Kilensari, Kecamatan Panarukan, Henis mengambil tema “Literasi Desa pada Masa Pandemi Covid-19” dengan visi meningkatkan kualitas belajar di rumah dan pemahaman literasi digital bagi siswa di Desa Kilensari. Kegiatan yang dijalankan meliputi bimbingan belajar terhadap siswa SD dan SMP, pengenalan dan praktik dalam mengoperasikan aplikasi penunjang pembelajaran online dan literasi, serta penyuluhan mengenai aplikasi dan situs terpercaya yang dapat digunakan dalam memperoleh informasi atau materi pembelajaran.
Program kerja KKN dilaksanakan setiap hari Senin, Rabu, Kamis dan Jumat di rumah kediaman Henis yang diikuti oleh siswa SD dan SMP yang berada di RT 001 RW 001, Desa Kilensari. Kegiatan bimbingan belajar untuk siswa SD dilaksanakan pada pukul 08.00 WIB, sedangkan siswa SMP dilaksanakan pada pukul 18.00. Bimbingan belajar tatap muka dilaksanakan dengan mematuhi protokol kesehatan, yaitu dengan menggunakan masker. Selain itu, bimbingan belajar tidak hanya dilaksanakan secara tatap muka, penyampaian materi juga dilakukan melalui pembuatan video yang menarik, sehingga siswa dapat memahami materi dengan mudah. Melalui program KKN ini, Henis juga memberikan pemahaman terkait literasi digital. Hal ini dilakukan dengan memperkenalkan aplikasi penunjang pembelajaran daring (seperti Google Meet) dan perpustakaan online serta memberikan penyuluhan terkait situs dan aplikasi resmi yang dapat digunakan dalam memperoleh informasi atau materi pembelajaran.
Program kegiatan KKN ini disambut baik oleh siswa, karena siswa menjadi lebih mudah dalam memahami materi pembelajaran, terampil dalam menggunakan aplikasi penunjang pembelajaran, dan lebih memilih mencari informasi atau materi pembelajaran dari situs terpercaya. Selain itu, program ini juga disambut baik oleh para orang tua wali karena memberikan dampak positif bagi anak-anak mereka
Penulis : Henis Dwi Setya Rini
DPL : Ns. Ana Nistiandani, M. Kep
KKN BTV III Universitas Jember (Kelompok 69)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H