Lihat ke Halaman Asli

Menoreh Jejak di Pulau Garam Madura

Diperbarui: 25 Mei 2024   14:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar: Objek Wisata Batu Cangghe (Dokumen Pribadi)

Kami tidak menyangka jika Madura memiliki beberapa destinasi wisata yang sangat indah dan menantang adrenalin saat berkunjung ke sana. Dari kota Malang kita berangkat baik bus pada hari Rabu malam sekitar pukul 20.00.

Syukurlah selama perjalanan, bus yang kami tumpangi juga nyaman. Tanpa harus persiapan minum obat Antimo, saya tidak mengalami mabuk darat seperti biasanya. Selain itu mungkin juga karena saya tidak menggunakan AC selama perjalanan.

Kamis dini hari pukul 01.00, kami tiba di lokasi wisata Api Tak Kunjung Padam yang terletak di kota Pamekasan. Meskipun masih pagi buta, kami tidak terlalu merasakan udara dingin karena Madura terkenal dengan hawanya yang panas. 

 Api Tak Kunjung Padam (Dokumen Pribadi)

Api Tak Kunjung Padam ini merupakan fenomena alam yang menakjubkan dimana ada satu lokasi khusus yang tiba-tiba muncul api yang tidak pernah padam. Apabila hujan maka api akan mati pada area ini untuk sementara, selanjutnya akan menyala kembali. Hal ini bisa dimungkinkan karena di area api tersebut terdapat gas alam. Berlokasi di kota Pamekasan - Madura tepatnya di desa Larangan Tokol, sekitar 4 km dari kota Pamekasan.

Destinasi berikutnya kami menuju ke objek wisata pulau Gili Iyang yang terletak di kecamatan Dungkek - Sumenep. Pulau ini juga dikenal dengan sebutan pulau oksigen. Memiliki kadar oksigen tinggi yang menyebabkan udara di sekitar wilayah tersebut bersih karena berasal dari laut yang mengandung Magnesium Sulfat atau Aerosol Garam. Sangat bermanfaat bagi perempuan hamil yang mengalami pre eklamsia dan eklamsia serta mereka yang menderita stroke. 

Pelabuhan Dungkek : Foto Pribadi

Untuk mencapai objek wisata Gili Iyang, kita menuju ke pelabuhan Dungkek terlebih dahulu. Sekitar 30 km dari kota Sumenep. Dari wilayah parkir, kita bisa melihat pemandangan laut yang tenang. Melewati sebuah pasar kecil yang menjual kebutuhan sehari-hari di desa Lapalaok. Selain bisa membeli ikan, kita juga dapat membeli gula aren, gula merah, dan trasi yang enak di sana. 

Menuju pulau Gili Iyang : Dokumen Pribadi

Di pinggir pantai, sudah tersedia beberapa perahu motor yang mengangkut penumpang ataupun barang. Bagi kami hal ini tentu membutuhkan nyali yang lumayan besar. Satu persatu kami naik perahu motor dengan berhati-hati sebelum akhirnya siap untuk diberangkatkan.

Kami memerlukan waktu sekitar 20-30 menit melewati Laut Jawa untuk mencapai pulau Gili Iyang. Sepanjang perjalanan, kami menyaksikan hamparan lautan yang seakan memiliki dua warna terpisah yaitu hijau dan biru. Sungguh menakjubkan sekali. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline