Lihat ke Halaman Asli

Hijrah Menjadi Manusia yang Lebih Berkualitas

Diperbarui: 15 April 2021   06:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kisah Untuk Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Makanan itu ada dua jenisnya yaitu yang bersifat jasmani dan rohani. Yang termasuk makanan yang bersifat jasmani umumnya berupa nasi, sayur-mayur, lauk-pauk, buah-buahan, dan air/susu. Sebaliknya, makanan yang bersifat rohani antara lain berupa doa, sholat, puasa, dan bersedekah.

Pernyataan itu muncul dari salah satu rekan kerja saya yang sudah senior beberapa tahun yang lalu ketika kami sedang melakukan sharing percakapan. Saya tertarik mengambil topik pembicaraan ini karena sangat sesuai dengan momen kehadiran bulan Ramadhan sebagai bulan yang penuh dengan keberkahan.

Bulan yang paling istimewa dimana umat Islam saling berlomba-lomba untuk memperbanyak amal ibadah (dalam arti khusus), baik yang berupa sholat, mengaji, bersedekah, dan sejenisnya. Adapun perbuatan seperti berbuat baik kepada tetangga/sesama manusia, meningkatkan tali silaturrahim, berdisiplin dan ikhlas dalam mengerjakan tugas kerja, dan lain sebagainya itu merupakan contoh dari amal ibadah secara umum.

Intinya bahwa semakin lama kita berada di alam dunia, seharusnya akan semakin tinggi pula derajat keimanan yang kita miliki. Mengapa demikian? Karena kita telah diberi kelonggaran waktu oleh ALLAH SWT agar kita dapat selalu meng-upgrade atau meningkatkan kompetensi spiritual dengan adanya usia yang panjang dan kemampuan berpikir yang kita miliki ini.

Menjadi kaya, terkenal, memiliki karir yang bagus dan lain sebagainya itu bukanlah sesuatu hal yang pasti. Sementara, kematian merupakan hal mutlak yang akan terjadi pada setiap yang bernyawa.

Sebagai manusia yang diberi karunia berupa akal/pikiran dan hati, tentu saja kita lebih memilih untuk melakukan fokus terhadap hal yang bersifat pasti tersebut. Bagaimana cara kita mempersiapkannya ? Dengan apa kita bisa menjelma menjadi manusia yang lebih berkualitas ? Sudah pasti dengan melakukan hijrah (secara rohani/spiritual).

Untuk mewujudkan harapan tersebut, saya ingin memperkenalkan tentang sebuah istilah yang saya beri nama dengan "Kwartet S / 4 S". Tentunya para pembaca yang budiman akan bertanya-tanya apakah maksud dari istilah tadi. Berikut saya akan memberikan penjelasannya. 

Huruf S yang pertama merupakan singkatan dari kata SETIA. Kata tersebut seperti identik dengan hubungan cinta bukan ? Disadari ataupun tidak, setiap manusia pasti akan mengharapkan sebuah cinta yang sejati. 

Hari ini kita mungkin memiliki pasangan istri/suami yang sangat peduli dan cinta kepada kita atau anak-anak yang patuh dan berbakti kepada orang tua. Kita juga dikelilingi oleh saudara dan kerabat yang menyayangi kita. Namun, ketika di akherat nanti (hari pembalasan), tidak ada satu sama lainpun yang saling mengenal karena semua sibuk dengan pertanggung-jawaban masing-masing selama hidup di dunia. 

Dari sini kita bisa menggarisbawahi bahwa cinta yang sejati hanyalah milik ALLAH. Oleh karena itu, apabila kita ingin mendapatkan cinta yang sejati tersebut maka hendaknya kita mau menjalankan perintah dan menjauhi larangan-NYA. Itulah bentuk kesetiaan yang kita berikan kepada Sang Khalik.

Huruf S yang kedua yaitu SELINGKUH atau menduakan. Jangan pernah untuk berpikiran atau bahkan melakukan selingkuh atau menduakan ALLAH SWT dalam situasi dan kondisi apapun baik secara ego maupun melalui perantara orang/benda yang lain.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline