MALANG -- Desa Banjarejo merupakan sebuah desa yang terletak di Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang. Pada umumnya mata pencaharian penduduk di desa ini terletak pada sektor pertanian terutama petani sayur. Akan tetapi, harga dari sayur-sayuran di Desa Banjarejo tidak stabil dan sering mengalami penurunan yang cukup signifikan. Hal tersebut mengakibatkan sayur-sayuran yang dijual oleh para petani maupun pedagang sayur tidak habis terjual dan banyak yang tersisa. Banyaknya sampah sayur yang tersisa ini mengakibatkan penumpukan sampah organik di TPS 3R Semar Berseri Desa Banjarejo. Oleh karena itu, diperlukan adanya optimalisasi guna meningkatkan sistem pengelolaan sampah di TPS 3R Semar Berseri Desa Banjarejo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang agar menjadi lebih optimal. Optimalisasi tersebut dilakukan melalui kegiatan KKN Membangun Desa Universitas Negeri Malang Tahun 2022.
Program kerja utama yang diambil oleh tim KKN MBKM Membangun Desa Universitas Negeri Malang Tahun 2022 guna untuk menyelesaikan permasalahan di TPS 3R Semar Berseri Desa Banjarejo adalah pengolahan sampah organik menjadi pupuk organik berbasis waste management system melalui budidaya maggot yang hasilnya dapat memiliki nilai jual untuk Desa Banjarejo menuju Desa Mandiri Sampah. Hasil dari program kerja tersebut adalah produk baru berupa maggot dan pupuk organik. Oleh karena itu, perlu adanya program study banding dan pelatihan pembuatan pupuk organik melalui budidaya maggot dengan tenaga ahli.
Kegiatan study banding dan pelatihan pembuatan pupuk organik melalui budidaya maggot dilaksanakan di TPS 3R Tumpang Lestari, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang yang diketuai oleh Bapak Rohman Mulyo Adi. Kegiatan ini memiliki peranan yang sangat penting dalam upaya untuk mengurangi sampah organik di TPS 3R Semar Berseri Desa Banjarejo. Pelatihan dilaksanakan pada tanggal 1 Maret 2022- 10 Maret 2022 setiap hari Selasa, Rabu, dan Kamis.
Hari pertama dimulai dengan pemberian materi mengenai sampah dan jenis-jenisnya. Kami dilatih untuk memilah sampah berdasarkan jenisnya. Hal ini dikarenkan harga jual setiap jenis sampah berbeda. Hari kedua dilanjutkan dengan pemberian materi mengenai cara untuk budidaya maggot. Sebelum terjun langsung dalam praktik budidaya maggot, kami diberi materi-materi mengenai proses budidaya maggot. Pada hari ketiga kami praktik untuk memanen telur lalat Black Soldier Fly (BSF) dan menyiapkan media untuk penetasan telur lalat BSF. Untuk mempercepat proses penentasan telur lalat diperlukan makanan sebagai pemancing seperti buah jambu dan nanas.
Pada hari keempat, kami praktik untuk memindahkan maggot yang telah menetas ke media yang lebih besar yaitu biopond. Dalam biopond ini maggot akan tumbuh hingga akhirnya dipanen. Selain itu, kami juga praktik untuk memberik makan maggot. Sampah-sampah organik terlebih dahulu digiling agar ukurannya mudah untuk dikonsumsi oleh maggot.
Sebelum diberi makan, kasgot yang ada dalam biopond dikurangi untuk menghindari penumpukan kasgot di dalam biopond. Kasgot yang telah terpisah dari maggot akan menjadi pupuk organik. Selanjutnya pada hari kelima kami memanen maggot dengan cara memisahkan maggot dengan kasgot yang masih ada di dalam biopond. Setelah itu kami memanen pupa yang nantinya akan menjadi lalat BSF. Pada hari keenam kami mengeringkan maggot menggunakan microwave untuk produk dry maggot yang diakhiri dengan acara penutupan.
Tujuan kegiatan ini adalah untuk mengamati kondisi dan situasi di TPS 3R Tumpang Lestari dan kegiatan pelatihan bertujuan untuk mempelajari cara pengolahan limbah sampah organik menjadi pupuk organik melalui budidaya maggot. Dengan adanya program ini diharapkan kedepannya Kelompok KKN MBKM Membangun Desa Universitas Negeri Malang Tahun 2022 mampu melakukan budidaya maggot secara mandiri dan melakukan pelatihan kepada masyarakat desa Banjarejo.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H