Mahasiswa Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) 006PPKE002 Universitas Pamulang mengadakan kegiatan showcase dan public hearing yang mengangkat tema perceraian. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang dampak perceraian dalam masyarakat serta mencari solusi yang tepat dalam menghadapinya.
Acara ini dihadiri oleh dosen, mahasiswa, serta beberapa pakar hukum yang diundang sebagai narasumber. Dalam sesi presentasi, mahasiswa memaparkan hasil penelitian mereka mengenai faktor-faktor penyebab perceraian, dampak yang ditimbulkan pada anak dan keluarga, serta upaya mediasi yang dapat dilakukan untuk mencegah perceraian.
Selanjutnya, pada sesi public hearing, peserta diberi kesempatan untuk berdiskusi dan mengajukan pertanyaan terkait isu-isu yang telah dipresentasikan. Diskusi berlangsung interaktif dengan berbagai sudut pandang yang disampaikan oleh peserta. Mahasiswa juga menunjukkan kemampuan analisis kritis mereka dengan memberikan solusi praktis berdasarkan hasil penelitian mereka.
Kegiatan ini tidak hanya memberikan wawasan baru bagi para peserta, tetapi juga menjadi ajang bagi mahasiswa untuk mengembangkan keterampilan presentasi dan komunikasi publik mereka. Harapannya, kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan untuk memperkuat keterlibatan akademis mahasiswa dalam isu-isu sosial yang relevan.
Selain memberikan wawasan tentang dampak perceraian pada masyarakat umum, kegiatan showcase dan public hearing ini juga memberikan edukasi khusus mengenai perceraian bagi generasi Z. Generasi muda ini dihadapkan pada tantangan sosial yang berbeda dibandingkan dengan generasi sebelumnya, dan pemahaman yang mendalam tentang isu perceraian sangat penting bagi mereka.
Melalui kegiatan ini, mahasiswa Universitas Pamulang memberikan informasi yang komprehensif tentang bagaimana perceraian dapat mempengaruhi aspek psikologis, emosional, dan sosial anak-anak dan remaja. Mereka juga menekankan pentingnya komunikasi yang baik dalam keluarga serta upaya preventif yang dapat dilakukan untuk mengurangi angka perceraian.
Generasi Z, yang dikenal lebih terbuka dan adaptif terhadap perubahan, diharapkan dapat mengambil pelajaran dari kegiatan ini dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan pemahaman yang lebih baik tentang perceraian, mereka dapat lebih siap menghadapi dinamika hubungan dalam keluarga dan berkontribusi pada terciptanya lingkungan sosial yang lebih harmonis. Edukasi ini juga diharapkan dapat membekali mereka dengan keterampilan mediasi dan penyelesaian konflik yang bermanfaat dalam berbagai aspek kehidupan.
Penulis Heni kurnia