Tanaman TOGA atau tanaman obat keluarga, telah menjadi bagian integral dari pengobatan tradisional di banyak budaya di seluruh dunia, termasuk di indonesia. Tanaman TOGA merupakan tanaman budidaya yang dilestarikan sebagai bahan dari pembuatan obat-obatan secara alami serta sebagai tanaman estetika yang memenuhi kriteria keindahan pekarangan. Selain itu, tanaman TOGA merupakan tanaman yang berkhasiat yang menjadi sumber obat-obatan alami yang bermanfaat bagi kesehatan manusia. Tanaman TOGA memiliki banyak macamnya seperti jahe, kunyit, temulawak, lidahbuaya, sereh, sirih, dan masih banyak lagi.
SD Sonosewu merupakan salam satu sekolah yang menerapkan program green area dengan tanaman TOGA. "Kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan untuk menghijaukan lingkungan sekolah dengan menanam tanaman di pekarangan sekitar sekolah yang masih kosong serta bertujuan untuk mengedukasi peserta didik tentang jenis-jenis tanaman obat". Ujar Bapak Nurrochim selaku salah satu guru SD Sonosewu pada 26 Maret 2024.
Program tanaman TOGA ini dilakukan untuk kelas 4 dan 5. Pelaksanaan program ini diawali dengan mengedukasi peserta didik terkait dengan konsep, jenis-jenis dan pentingnya tanaman TOGA. Kemudian setelah mengedukasi peserta didik, beberapa hari sebelum kegiatan tanam TOGA guru menginstruksikan peserta didik untuk membawa tanaman jenis TOGA.
Bibit tanaman toga tersebut ada jenis macamnya yaitu kunyit, lengkuas, lencur, temulawak, lidah buaya, sereh dan tanaman lainnya. Bibit-bibit tersebut didapat dari peserta didik atas instruksi yang diberikan oleh guru. Dalam pelaksanaannya peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok untuk mempermudah dalam melakukan penanaman.
Tanaman TOGA tersebut dijadikan sebagai sarana pembelajaran bagi peserta didik. Upaya sekolah dalam melakukan perawatan tanaman toga tersebut yaitu melalui pembiasaan bersih lingkungan yang diadakan setiap hari Rabu. Dalam pembiasaan tersebut peserta didik kelas 4 dan 5 diberikan tugas untuk menyirami tanaman dan membersihkan lingkungan sekolah baik halaman, pekarangan, kelas dll. Dengan adanya pembiasaan kebersihan tersebut peserta didik diajarkan untuk bertanggung jawab terhadap lingkungan sekitar mereka sehingga mereka dapat belajar untuk menghargaii lingkungan dan dapat merawatnya dengan baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H