Lihat ke Halaman Asli

Kebangkitan - Leo Tolstoi

Diperbarui: 26 Juni 2015   19:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Saya tidak tahu persis apa alasan yang mendasari saya membeli novel yang menurut saya sangat rumit (bagi otak saya), yang saya tahu penulisnya adalah Leo Tolstoi, pengarang yang sukses dengan novel yang berjudul Anna Karenina. Tetapi karena karya Leo Tolstoi sudah mendunia, maka sayapun tak ragu untuk membelinya. Leo Tolstoi (1828-1910) adalah salah satu pengarang terbaik Rusia, ia menulis novel tersebut selama sepuluh tahun (gubrakk... yang bener aja, dan ternyata memang benar), lebih lama jika dibandingkan ketika ia menulis novel “Anna Karenina” yang “hanya” lima tahun. Jika penulis lain mungkin sudah dapet seratus judul, tapi tunggu dulu, pastinya ada alasan kenapa dia bikin novel selama itu, dan ketika kita selesai membacanya, maka kita akan tahu kualitas cerita yang disuguhkan. Ceritanya tentang seorang bangsawan Rusia bernama Nekhlyudov (Dmitrii Ivanovich), ia menjadi juri dipersidangan yang menyidangkan perkara pembunuhan, dari ketiga terdakwa yang disidangkan terdapat seseorang yang dikenalnya, bukan hanya dikenalnya, bahkan pernah dekat dengannya. Selama persidangan, kenangan Nekhlyudov terbang ke masa lalu, saat ia masih di sekolah militer, setiap libur ia selalu menghabiskan waktunya di rumah bibinya yang kebetulan punya anak baptis merangkap pelayan yang bernama Maslova (Katyusha), Maslova adalah gadis cantik yang sedang mekar – mekarnya, sehingga Nekhlyudov pun tergoda, dan terjadilah hal2 terlarang yang mengakibatkan Maslova hamil. Tahu akan kehamilan Maslova, Nekhlyudov lari dari tanggung jawab, ia tidak mencintai Maslova, menurutnya itu adalah peristiwa sesaat yang tidak perlu menjadi tanggung jawabnya, ia hanya meninggalkan uang beberapa rubel sebagai ..istilahnya uang saku. Maslova yang sedang hamil diusir dari keluarga bibi Nekhlyudov dan ia melahirkan di rumah bidan, tapi anak yang dikandungnya meninggal karena saat itu ia sedang sakit , setelah berpetualang kesana – kemari, akhirnya Maslova menjadi pelacur yang terkenal dan sering menjadi langganan para pejabat termasuk para pedagang. Suatu saat pedagang asal Siberia yang menjadi teman kencannya tewas di hotel, setelah diotopsi ternyata penyebabnya adalah mati karena racun, Maslova dan dua orang pelayan hotel menjadi tersangka. Maslova segera menghuni penjara bercampur dengan ratusan tahanan lain dengan permasalahan lain – lain pula, hal ini menyadarkan Nekhlyudov akan kesalahan dirinya. Ia yang telah menyebabkan Maslova masuk penjara, ia sadar ia telah melakukan kesalahan. “…ada dua macam sifat yang ada pada diri manusia, Pertama manusia rohani yang mencari kebaikan bagi dirinya, kebaikan yang kiranya dapat menjadi kebaikan juga bagi orang lain. Kedua, manusia binatang yang mencari kebaikan hanya demi dirinya sendiri dan demi kebaikan itu ia mau mengorbankan kebaikan yang seharusnya untuk seluruh dunia”. (begitulah penggambaran Tolstoi akan sifat manusia. Bab I, hal 67 ) Hasil keputusan pengadilan memberi hukuman kepada Maslova berupa kerja paksa di Siberia. Maslova yang merasa tidak bersalah menyatakan menolak semua putusan hakim, namun keputusan tetap dilaksanakan. Nekhlyudov bersama Fanarin (pengacaranya) mengajukan banding ke Senat, namun ditolak oleh Senat, satu – satunya harapan tinggal mengajukan permohonanan kepada Paduka Yang Mulia (Tzar?) Untuk menebus kesalahan Nekhlyudov bermaksud untuk mengawininya, namun ditolak mentah – mentah oleh Maslova, penolakannya tidak membuat Nekhlyudov patah semangat, ia bermaksud mengikuti perjalanan ke Siberia. Untuk itu ia segera meninggalkan semua gelar kebangsawanannya, harta dan tanahnya untuk menemani perjalanan Maslova. Perjalanan berbulan – bulan menuju Siberia telah mempertemukan Maslova dengan Simonson, sesama tahanan, yang mengakibatkan mereka berdua jatuh cinta dan bermaksud untuk menikah, dengan penuh kebesaran jiwa Nekhlyudov menyerahkan sepenuhnya kepada mereka berdua, tugasnya telah selesai, ia telah menghantarkan Maslova menuju kemerdekaan jiwanya. Penggambaran yang begitu mendetail tentang kehidupan penjara serta banyaknya orang yang masuk penjara hanya berdasarka praduga, dan kesalahaan tangkap dari para penguasa membuat Nekhlyudov mengambil kesimpulan bahwa penghuni penjara dibagi lima kelompok, dari yang tidak berdosa sama sekali sampai yang benar – benar bersalah. Keagungan Tolstoi sebagai penulis tercermin pada kemahirannya melukiskan gejolak batin tokoh2 nya, sehingga semuanya benar2 hidup di batin pembaca. Keagungannya selaku pemikir dan moralis, ahli etika terletak dalam pandangannya yang menolak menghukum kesalahan manusia berdasarkan peraturan2 yuridis belaka.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline