Lihat ke Halaman Asli

peli

ora et labora

Membasmi Hama Tikus Ramah Lingkungan dengan Menggunakan Brotowali

Diperbarui: 8 November 2020   21:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Berbicara mengenai petani padi yang ada di Indonesia, khususnya  daerah kecamatan Sidorejo, kelurahan pulutan Rw.3. boleh di kata salah satu daerah penghasil padi yang ada di kecamatan sidorejo tersebut.

Sebagian besar masyarakat Kelurahan Pulutan Rw.3, memiliki persawahan yang tergabung dalam klompok tani Makmur II dimana kegiatan masyarakat tiap harinya di sawah, yang menjadi permasalahan petani pada sawah mereka yaitu hama tikus yang menyerang tanaman padi, sudah berbagai cara yang di lakukan oleh para petani untuk mengendalikan hama tikus tersebut.

Para petani di daerah kelurahan pulutan yang tergabung dalam kelompok tani Makmur II sudah pasrah dengan serangan hama tikus yang ada, menurut pengakuan dari Pak hashadi selaku ketua kelompok tani " sudah berbegai macam cara yang kami lakukan untuk mengendalikan hama tikus mulai dari pengasapan, pelatihan pembuatan Rumah Burung Hantu (RUBUHA), belum ada yang berhasil membasmi.

Dari hasill survey dan wawancara yang telah kami lakukan di lapangan yang menjadi permasalahan yang kami dapat yaitu hama tikus, kami memcoba membantu para petani mengatasi permsalahan yang ada pada lahan sawah mereka, dengan membuat "Pengusir hama tikus dengan rama lingkungan menggunakan brotowali dan jengkol"

Kenapa menggunakan brotowali dan jengkol?

Tikus memang menjadi momok bagi petani buah-buah dikarenakan sering menghabiskan buah-buah yang siap panen terkhusus yang berbauh harum dan manis. Kenapa memilih jengkol dan brotowali, hama tikus tidak terlalu suka sama bauh yang menyengat dan rasa yang pahit, buah jengkol dan brotowali kita tumbuk lalu kita diamkan selama 3 hari setelah itu di tambahkan air secukupnya setelah itu di semprotkan pada tanaman padi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline