Lihat ke Halaman Asli

peli

ora et labora

Pemulian Tanaman Kopi Arabika

Diperbarui: 11 April 2018   14:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tanaman kopi merupakan salah satu tanaman budidaya yang banyak di jumpai di Indonesia, tidak hanya di jawa, maupun Sumatra, Sulawesi selatan juga merupakan salah satu penghasil kopi terbanyak di Indonesia ( kopi mesakada ) merupakan suatu daerah yang masih terpencil di bagian Sulawesi selatan. Tanaman kopi Rabusta pertama kali di temukan di kongo pada tahun 1898, kopi Rabusta dapat tumbuh pada daerah dengan ketinggian 800 meter diatas permukaan laut.

Sebagai tanaman budidaya, kopi Arabika tidak luput dari seranggan penyakit, salah satunya penyakit yang menjadi momong bagi petani kopi yaitu penyakit karat daun, terutama pada kalangan petani kopi Arabika yang menjadi penyakit utama pada kopi tersebut.

Penyakit kopi Arabika dapat di atasi dengan melakukan pemuliaan tanaman kopi rabusta yang tahan terhadap penyakit karat daun yang menyerang daun pada tanaman kopi arabika yang menyerang daun kopi tersebut, penyakit ini  disebabkan oleh jamur yang hemileia vastatrix yang berkembang biak secara cepat menggunakan uredospore.

Untuk mengatasi penyakit karat daun kopi arabika penelitian di lakukan pada tahun 1995 pada kopi arabika yang bisa dilakukan persilangan dengan kopi varietas kopi arabika s 795 yang tahan terhadap karat daun kopi ini memiliki tinggi hanya 3 meter, buah kopi yang di hasilkan lebih kecil dari kopi arabika yang rentan penyakit karat daun. Tujuan yang ingin di capai ialah kopi Arabika yang tahan terhadap penyakit daun dengan melakukan persilang  pada kopi bisa dengan kopi arabika s 795 tahan terhadap penyakit karat daun untuk menghasilkan varietas yang lebih tahan terhadap penyakit dan varietas yang unggul. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline