Lihat ke Halaman Asli

Yogie

Mahasiswa

Kalian Dengarlah Suaraku

Diperbarui: 11 April 2024   00:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber gambar. Pixabay.com

Kalian Dengarlah Suaraku

Di serambi waktu, aku dengan segenap deritaku berdiri melambai tangan. Berdiri berjalan membawa gumpalan nyawa dalam nurani kemanusiaan, sepanjang semesta tapi tak ada yang berdegup.

Apakah?
aku pantas di hukum dalam bayangan-bayang kepunahan, ingin aku gapai mimpi martabat semua bangsa dapat berdamai.

Apakah?
Karena aku hanyalah mutiara hitam yang dibenci sepanjang peradaban manusia sempurna. "Kalian dengarlah suaraku"

Aku berjalan sepanjang bibir pulau-pulau, mengetuk hati nurani, sekali lagi hati nurani. Dari pintu-pintu itu, tak ada yang dapat membukanya. Jikalau Tuhanmu melerainya, biarlah hanya pada ilalang yang menghiasi wajah semesta juga biarlah mata semesta alam memperhitungkan wajah-wajah kezaliman.

Ia kalian saudaraku, yang beriman juga berakal budi. Ia Kalian! Dengarlah! suaraku.

Derita Tiada Akhir #5
24 Maret 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline