Lihat ke Halaman Asli

Susilo

Mahasiswa Sekolah Tinggi Filsafat dan Teologi Widya Sasana Malang

Budaya Odi Dayak Simpakng: Belahan Nusantara Menjunjung Satu Bahasa

Diperbarui: 29 Juni 2022   09:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Dayak Simpakng adalah salah satu sub suku dayak yang ada di Kalimantan Barat. Dayak Simpakng bermukim di Kab Ketapang, Kec. Simpang Hulu dan Kec. Simpang Dua.

Ada empat pembagian wilayah, yakni Sungai Kualatn, Semanakng, Banjur dan Baram yang digolong berdasarkan wilayah adat atau tempat bermukim.

Karakteristik tersebut kemudian digolongkan lagi berdasarkan bahasa yang dibagi ke dalam empat dialek, yakni: dialek Banjur, dialek Kualatn, dialek Semanakng, dan dialek Sajatn.

Berdasarkan cerita umum yang ditemukan, kelompok etnis Dayak Simpakng berasal dari Tanah Tamba Rawang di Sukadana yang berpindah ke Tanah Simpakng atau Benua Simpakng.

Legenda yang mengisahkan tentang asal mula Dayak Simpakng menyatakan bahwa orang Dayak Simpakng berasal dari keturunan Dayakng Putung (Puteri Junjung Buih dalam versi Melayu Ketapang).

Dayak Putung dipercaya sebagai puteri Raja Ulu Ai yang pernah berdaulat di hulu sungai Krio. Sewaktu masih bayi, ia dihanyutkan ayahnya dan ditemukan oleh seorang kakek. Dayakng Putung itu akhirnya dirawat oleh kakek yang menemukannya, lalu menjelma menjadi puteri yang paling cantik di Tanah Kayokng.

Kecantikan Dayakng Putung berhasil memikat hati Prabu Jaya, putera Raja kerajaan Majapahit, yang pernah berdaulat di Sukadana sebagai pusat Kerajaan Tanjungpura.

Adanya perubahan politik di Kerajaan Sukadana dan menyebarnya agama Islam membuat orang Dayak Simpakng kemudian bermigrasi secara beras-besaran ke Benua Simpakng.

Alasan lain karena tertaik akan potensi alam di Benua Simpakng, lalu disebabkan adanya pemaksaan untuk membayar pajak blesting atas Kerjasama Kerajaan Tanjungpura dengan Kompeni Belanda.[1]

Budaya Odi. Bangsa Indonesia memiliki berbagai suku bangsa dan sub suku, yang masing-masing memiliki kebudayaannya sendiri. Karena suku-suku bangsa tersebut mendiami daerah-daerah tertentu, kebudayaannya kemudian sering disebut kebudayaan daerah.

Dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan daerah sebagai suatu system nilai yang menuntun sikap, perilaku dan gaya hidup merupakan identitas dan menjadi kebanggan dari suatu bangsa yang bersangkutan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline