Lihat ke Halaman Asli

Hengki Mau

Membaca Manusia Sebagai Kisah

Jadilah Diri Sendiri dalam Memaknai Kegagalan

Diperbarui: 5 Maret 2023   15:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kegagalan bukanlah kutukan, melainkan suatu anugerah terindah  yang Wajib kita perjuangkan, setiap orang pasti mempunyai tujuan hidup dan rencana untuk masa depannya , namun terkadang rencana yang sudah kita siapkan secara matang tidak sejalan dengan yang kita harapkan , dan tidak jarang satu dua kali kita mengalami kegagalan itu. 

Namun kegagalan tidak menjadikan kita untuk berhenti melangkah untuk berusaha, karena kegagalan bukan akhir dari segalanya , melainkan gerbang awal kita menuju suatu kesuksesan. 

Gagal hari ini bukan berarti kita gagal juga esok hari dan seterusnya,namun kegagalan itu sangat baik oleh kerana melalui kegagalan kita banyak belajar untuk bertumbuh lebih baik. 

Dalam realita hidup sehari - hari biasanya kita menganggap kegagalan itu sebagai sesuatu hal yang negatif suatu hal yang tidak bisa diterima oleh karena kita sudah berusaha semaksimal mungkin untuk dapat mencapai suatu keberhasilan. 

Tetapi sebagai orang yang bijak kita tahu bagaimana cara memanfaatkan kegagalan itu untuk menjadikannya sebagai pelajaran dalam mencapai impian kita untuk berhasil dalam suatu usaha atau rencana.

Kegagalan merupakan satu momen utama yang di gunakan dalam merefleksikan hidup kita dalam hidup bermasyarakat, berorganisasi dalam bidang pendidikan, pekerjaan, bahkan dalam menjalani hidup berumah tangga. 

Bagi saya kegagalan itu sesuatu hal yang baik oleh karena dari kegagalan itu saya akan berusaha lebih baik lagi dari sebelumnya, karena kegagalan itu sebuah pendidikan dan pengalaman untuk belajar dan terus belajar untuk menata diri. Kegagalan yang kita alami adalah sebagai suatu motivasi untuk kita berubah. kegagalan punya cara untuk melembutkan hati kita, membantu kita tumbuh dan menjadi dewasa, membuat kita percaya diri dan peka terhadap orang lain, membuat kita kurang menghakimi dan membantu kita menjadi lebih simpatik kepada orang-orang di sekitar kita. 

Tetapi ingat kegagalan tidak secara otomatis menumbuhkan karakter kita oleh karena kegagalan juga sering membuat orang menyesal karena sudah terlanjur memutuskan pilihannya.

Maka dari itu perlu adanya kerendahan hati untuk membuat kegagalan menjadi batu loncatan yang mengubah diri kita seutuhnya untuk menjadi lebih baik

dalam membangun karakter ketika kita meresponsnya dengan benar dan menjadikan kegagalan itu menjadi pelajaran dalam menjalani hidup, oleh karena kegagalan itu bukan akhir dari segalanya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline