Tiba saat akan berbuka, tentu salah satu hal yang akan terpikir adalah apa hidangan takjil yang akan dijadikan hidangan untuk membatalkan puasa. Apalagi, hari ini adalah hari awal puasa, tentu ada keinginan untuk menyantap takjil yang berbeda dari pada makanan yang biasa disantap sehari-hari.
Selain pertimbangan rasa, perlu juga dipertimbangkan soal jenis makanan, jangan sampai makanan yang akan kita santap justru mempengaruhi kondisi pencernaan kita, tentu makanan pedas dan asam dapat dihindari dahulu untuk dijadikan takjil. Selain itu, dari segi porsi haruslah tidak berlebih karena bisa antara rasa lapar dan kapasitas lambung bisa jadi berbeda.
Hal tersebut pernah saya alami, dimana saya seakan merasa lapar dan terus menyantap makanan, baru kemudian terasa pencernaan saya bermasalah (terasa sebah). Tentu itu, akan menganggu aktifitas ibadah kita, seperti solat terawih. Atas pengalaman tersebut, tentu saya lebih selektif dalam menentukan menu takjil.
Tentu yang saya akan pilih adalah menu yang sederhana, namun tetap nikmat. Kolak sudah tentu menjadi pilihan pertama, minuman manis dengan buah kolang-kaling serta pisang terasa sangat nikmat dibayangkan sebelum waktu berbuka. Namun, masak hanya itu?
Kerupuk mie yang dijajakan para pedagang dadakan di pinggir-pinggir jalan Sriwijaya Bandung, tampaknya telah memikat saya untuk menjadikan menu takjil menemani kolak yang kebetulan memang dijual oleh penjual yang sama dengan penjual kolak.
Saya rasa ini pas, perpaduan antara kolak dengan kerupuk untuk menu takjil, tidak akan membuat terlalu kenyang tetapi tetap nikmat. Tentu hal tersebut akan membantu pencernaan kita menyesuaikan diri di hari pertama puasa ini. Apakah anda juga sependapat dengan saya. Jika iya, syukurlah, jika tidak coba dulu hehehe. salam ...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H