Lihat ke Halaman Asli

Jadi Cerdas Atasi Kemacetan dengan Kepala Dingin

Diperbarui: 12 November 2017   20:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Macet Jakarta Hal Lumrah, Kita Bisa Apa? -- asiancorrespondent.com

Ketika berada di kota metropolitan sepertihalnya Jakarta bertemu kemacetan merupakan suatu hal lumrah. Tuntutan pekerjaan menjadi dasar tidak ada kata bosan setiap hari melalui kemacetan. Ya, walaupun begitu kondisi fisik tidak dapat dibohongi, tentu jika berlangsung secara jangka panjang dapat menimbulkan dampak serius bagi kesehatan.

Nah, meskipun tidak sering saya sesekali pernah merasakan kemacetan Ibukota baik untuk urusan pekerjaan ataupun rekreasi. Cukup sesekali saja karena selain menguras fisik, kemacetan juga mengurusa fisik. Betapa tidak, kemacetan pada dasarnya terjadi karena memang kepadatan kendaraan, akan tetapi selain itu ulah dari pengguna jalan yang tidak bertanggungjawab seperti maen srobot tentu menambah tingkat kemacetan yang terjadi.

Moda transportasi masal klasik commuter lineataupun bus trans-Jakarta sedikit memberi solusi, tetapi tidak banyak karena keterbatasan volume angkut serta jam yang tidak fleksibel ditambah tidak bisa langsung menuju lokasi yang akan dituju, karena berhenti pada stasiun saja.

Kehadiran moda transportasi online, mau tidak mau harus diakui sebagai salah satu upaya mensiasati kemacetan sekaligus memberikan kemudahan bagi para pengguna jalan. Mengapa?

Salah satunya, siasat dapat kita gunakan karena seringkali tujuan kita sangat dekat, tetapi karena aturan lalu-lintas kita tidak jarang harus memuatar dan pada saat memutar terjebak kemacetan. Nah, disini manfaatkan peta google atau waze. Nah, disitu nampak sebaran kemacetan. Nah, kita bisa menggunakan transportasi online dengan titik jemput pada titik terefektif dan terefesien. Contohnya: jalur lalu-lintas searah dan harus memutar adalah cara mengurai kemacetan, tetapi tidak jarang justru menimbulkan tumpukan kemacetan. Tetapi itu hanya untuk kendaraan bermotor, jika berjalan kita dapat melawan arus sampai ketitik jemput yang efektif dan efisien.

Selain itu, konsep ride sharingadalah sebuah terobosan mengatasi kemacetan karena mengurangsi jumlah kendaraan dijalananan. Tidak bisa dipungkiri bahwa yang terjadi saat ini satu orang memakai satu kendaraan itu terjadi tidak hanya pada motor akan tetapi mobil pula. Jika konsep ride sharing dapat diterapkan tentu dampaknya akan besar. Hal ini memungkinkan karena pola perkantoran dan pemukiman telah dibagi pada zona tertentu. Perkantoran misal kawasan sudirman, gambir, dan sebagainya. Pola pemukiman sebagai contoh Tanggerang, Depok, atau Bekasi. Nah, untuk menerapkan ride sharingbukan hal sulit terkhusus dengan sudah familiarnya transportasi online.

Setidaknya itu, keuntungan itu yang didapat dari moda transportasi online. Mau tidak mau dengan konsep ride sharing harus segera dilakukan jika tidak ingin terjadi kemacetan abasi seperti diilustrasikan pada video berikut. Yuk jadi cerdas atasi kemacetan, aku juga kamu juga. See it #UnlockJakarta


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline