Lihat ke Halaman Asli

Mengapa? Antar Anak Hari Pertama Sekolah itu Penting!

Diperbarui: 20 Juli 2016   10:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

TK-SD Assalam Bandungan, Suasana Belajar

Gerakan Mengantar Anak Hari Pertama Sekolah yang diinisiakan dan digulirkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memang masih terasa aneh dan tak umum untuk sebagian masyarakat. Selain itu, definisi yang luas membuat timbulnya presepsi-presepsi yang berbeda-beda. Secara artifisial mengantar anak ke sekolah adalah hadir secara fisik di sekolah di hari pertama sekolah. Kemudian dari kata hari pertama sekolah juga menimbulkan arti berbeda:

1. Apakah yang dimaksud hari pertama sekolah setelah libur?

2. Apakah hari pertama sekolah untuk anak-anak yang baru masuk pertama sekolah?

Tetapi, Apapun presepsi tentang makna mengantar anak hari pertama sekolah adalah tujuannya. Dikarenakan walaupun dapat dimakanai berbeda-beda, tetapi tujuannya bisa dipastikan yaitu, mengoptimalkan tumbuh kembang anak yang tidak lain untuk masa depan anak yang diharapkan dapat cerah dan bersinar.

Untuk itu, sudahlah dihentikan perdebatan yang memicu kontroversi dari gerakan mengantar anak di hari pertama sekolah. Disinilah saya akan menyampaikan testimoni tentang mengantar anak di hari pertama sekolah yang saya peroleh dari rekan kerja bernama DETTA (Semarang, 19/7) -

Detta adalah seorang wanita karir, sudah dipastikan bahwa dari seluruh waktunya dalam sehari lebih banyak dihabiskan di tempat kerja dari pada dirumah. Tetapi hal tersebut dia katakan bukanlah membatasi atau mengurangi kasih sayang terhadap keluarga. Dia beranggapan bahwa kasih sayang tidak melulu soal waktu, tetapi juga soal kualitas. Dalam benaku, aku juga setuju karena kita bekerja untuk keluarga bukan untuk senang-senang. Keberadaan kita ditempat kerja adalah sebagian bentuk kasih sayang kita kepada anak.

Detta memiliki dua putra Edgar & Ernest yang sangat disayangi. Setiap istirahat kerja Detta selalu menyakan kabar dari anak-anaknya dan selalu dengan senyum ramah, walaupun ada tekanan pekerjaan yang harus diselesaiakan. 

Edgar & Ernest telah berumur 6 tahun, sebelumnya pada usia 5 tahun Edgar & Ernest oleh Detta diikutkan home schooling untuk TK Kecil. Namun, karena Detta rasa bahwa Edgar & Ernest akan memasuki Sekolah Dasar pada umur 7 tahun atau 1 tahun lagi. Maka, Detta memiliki pemikiran untuk membiarkan Edgar & Ernest masuk sekolah umum, yaitu di TK Besar Semarang. Detta cukup selektif dalam memilih sekolah umum. Sekolah TK Besar Semarang cukup terpadang dan rata-rata adalah anak dari orang tua yang intelektual.

Meskipun, demikan Detta masih memiliki kekawatiran karena sebelumnya Edgar & Ernest belajar dirumah sehingga kurang interaksi dengan teman sebaya, sekarang di TK Besar Semarang. Mereka akan bertemu dengan komunitas yang lebih besar. Detta kawatir apabila diantara terjadi gesekan dengan teman sebaya. Tentu Edgar & Ernest akan minder dibanding temanya yang sudah TK kecil disitu. Dan bertepatan dengan tanggal 18 Juli 2016 benar benar hari pertama sekolah untuk Edgar & Ernest memasuki sekolah. Detta sengaja cuti kerja untuk mengantar dan menunggu Edgar & Ernest.

Benar dugaan Detta, pada saat memasuki gerbang sekolah Edgar & Ernest masih memegangi kakinya. Sampai Detta duduk, ketika anak-anak yang lain Edgar & Ernest tetap masih memegangi Kaki Detta. 

Tiba-tiba ... Kring _ Kring _ Kring (suara bel sekolah berbunyi)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline