"Mata uang adalah simbol kedaulatan bangsa. Sehingga, penggunaan mata uang selain Rupiah dapat dikatakan tidak menghormati negara sendiri.."
End state Bank Indonesia terkait pengelolaan uang rupiah adalah menjamin tersedianya uang rupiah yang layak edar, denominasi sesuai, tepat waktu sesuai kebutuhan masyarakat, serta aman dari upaya pemalsuan dengan tetap mengedepankan efisiensi dan kepentingan nasional.
Guna mewujudkannya, Bank Indonesia bersinergi dengan perbankan mengadakan layanan Kas Titipan dan Kas Keliling. Namun kedua program tersebut dirasa belum cukup karena hanya menjangkau area daratan.
Sementara, Indonesia merupakan negara kepulauan dengan 70% wilayahnya merupakan lautan dan perairan, sehingga masih ada beberapa titik terutama pada perairan dan area terdepan, terluar, dan terpencil (3T) yang belum terjangkau.
Letak geografis Indonesia yang sangat luas ditenggarai juga menjadi salah satu tantangan Bank Indonesia dalam melakukan pengedaran Rupiah.
Provinsi Kalimantan Barat, dengan letak geografis yang berbatasan langsung dengan Malaysia menjadikan Rupiah bukanlah satu-satunya uang yang beredar di perbatasan, sebuah pekerjaan rumah yang masih harus diselesaikan oleh Bank Indonesia.
Tak akan terlupakan juga, salah satu faktor lepasnya Pulau Sipadan dan Pulau Ligitan dari pangkuan NKRI adalah mendominasinya peredaran mata uang asing dibandingkan Rupiah di kedua pulau tersebut. Tentu tidak ada yang menginginkan hal ini terulang.
Atas dasar itu, Bank Indonesia menginisiasi kerja sama secara rutin dan berkelanjutan dengan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) untuk menyelenggarakan kegiatan Ekspedisi Rupiah Berdaulat (ERB) di 17 provinsi dan 85 pulau wilayah terdepan, terluar, dan terpencil (3T) di Indonesia selama tahun 2023.
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat (KPwBI Kalbar) terpilih menjadi salah satu tuan rumah penyelenggaraan ERB.
Ini merupakan ketiga kalinya bagi KPwBI Kalbar, setelah sebelumnya pernah menjadi tuan rumah kegiatan ERB pada tahun 2018 dan 2022.
Pelaksanaan ERB 2023 di Kalbar menggunakan KRI Karotang 872, sebuah kapal perang jenis patroli cepat milik TNI AL.