Lihat ke Halaman Asli

Hendy Kusmarian

pemandu medan perang bisnis

Sebab Nama MLM Tak Seharum Adik Kembarnya AM

Diperbarui: 31 Agustus 2015   13:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

‘Apa, adik kembar?’ anda terheran. Ya betul, MLM punya saudara kembar. Adik kembar MLM yang saya maksud adalah Affiliate Marketing (AM). Singkat cerita, kalau MLM memiliki nama atau reputasi buruk di masyarakat, AM tidak. Bila MLM sampai kini masih menjadi ajang kontroversi, AM aman sama sekali. Jadi, apa yang membedakan nasib keduanya?

Saya akan langsung mengungkap di sini kelemahan-kelemahan MLM yang saya yakin menjadi pembeda nasib antara MLM dan AM. Kelemahan-kelemahan MLM adalah

  • Skema kompensasi rumit, sulit dipahami, terkesan ‘ingin menguasai nasib orang’, dan, terparah, berpotensi aniaya/zalim terhadap banyak orang demi keuntungan sedikit orang (dengan memberlakukan jenjang downline yang sangat banyak).
  • Untuk bisa menerima penghasilan, anda harus masuk ke dalam ‘sistem uang’-nya dengan membayar biaya tertentu (biasanya biaya gabung, starter kit, paket usaha awal yang mencakup produk, dsb.).
  • Dari awal mudah terjadi penyimpangan fokus usaha, dari pengembangan penjualan produk menjadi perekrutan downline dan iming-iming kekayaan fantastis dan instan (yaitu, dengan menekankan rencana pemasarannya, atau me-mark up harga produk secara tak wajar)
  • Semua unsur buruk ini mencondongkan MLM sebagai kegiatan Riba bukan jual-beli, padahal Allah mengharamkan riba tapi menghalalkan jual beli.

Nah, AM dalam kebanyakan kasus adalah system jual-beli yang halal. Secara sederhana, AM atau program affiliate adalah perjanjian antara merchant dan affiliate di mana affiliate merujuk atau mendatangkan para pengunjung ke website merchant. Website merchant itu biasanya menjual produk dan/atau jasa dan membayar affiliate suatu komisi untuk perujukan pengunjung itu. Komisi ini bisa dihasilkan dalam beberapa cara, seperti saat pengunjung itu membeli sebuah produk, mengisi suatu form untuk prospek, atau cuma mengklik suatu link.

AM adalah pemasaran berbasis-kinerja di mana sebuah bisnis memberi imbalan kepada affiliate untuk setiap pengunjung atau klien yang dihasilkan oleh upaya-upaya pemasaran affiliate sendiri.

Industri ini punya 4 pemain inti: merchant (juga disebut sebagai ‘retailer’ atau ‘brand’), network (yang berisi penawaran-penawaran bagi affiliate untuk dipilih dan juga mengurusi pembayaran), penerbit (juga dikenal sebagai ‘affiliate’), dan pelanggan.

AM diamalkan oleh sangat banyak bisnis online, besar dan kecil, untuk mengungkit daya Internet untuk melonjakkan penjualan. Ini sangat manjur bagi perusahaan segala ukuran karena keluwesannya dan biaya mulainya yang rendah.

AM telah berkembang pesat sejak kelahirannya pada 1994. Situs e-commerce, yang dipandang sebagai mainan pemasaran di masa awal Internet, menjadi bagian terpadu dari rencana bisnis keseluruhan dan dalam beberapa kasus berkembang menjadi bisnis yang lebih besar daripada bisnis offline yang sudah ada.

Menurut satu laporan, jumlah total penjualan yang dihasilkan melalui jaringan-jaringan affiliate pada 2006 adalah £ 2.160.000.000 di Inggris saja. Tim peneliti MarketingSherpa menaksir bahwa, pada 2006, para affiliate di seluruh dunia meraup US$ 6,5 miliar dalam imbalan dan komisi dari berbagai sumber dalam program ritel, keuangan pribadi, permainan dan perjudian, perjalanan, telekomunikasi, pendidikan, penerbitan, dan bentuk-bentuk lead generation selain periklanan kontekstual.

Nah, taukah anda, hanya ada 3 perbedaan antara MLM dan AM: 

  1. MLM memakai skema kompensasi banyak tingkat (lebih dari 2), sedangkan kompensasi dalam AM paling banyak hanya 2 tingkat.
  2. Biasanya ada banyak jenis atau struktur kompensasi dalam MLM, sementara dalam AM hanya ada komisi penjualan.
  3. Dalam MLM, untuk sesungguhnya menerima kompensasi, orang-orang harus masuk ke dalam ‘sistem uang’-nya dengan membayar biaya tertentu (entah itu biaya bergabung dan/atau biaya pembelian produk yang terlibat dalam sistemnya); dalam AM, orang-orang tidak harus mengeluarkan uang apa pun di muka untuk bisa menerima komisi penjualan.

Dibandingkan dengan MLM kekurangan AM mungkin cuma satu, yaitu komisi penjualan relatif kecil dari penjualan kepada referral pribadi (Level 1), dan jauh lebih kecil lagi di Level 2 (jika ada).

Di luar 3 perbedaan itu MLM dan AM adalah—dan seharusnya—sama dan sebangun! Manfaat-manfaat mereka bagi pebisnis adalah sama dan sebangun. Cara kerja mereka sama dan sebangun. Kondisi dan ‘nasib’ mereka pun seharusnya sama. Kenyataannya tidak. Affiliate Marketing tidak mengalami masalah-masalah yang telah lama membelit MLM.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline