Lihat ke Halaman Asli

Hendy Kusmarian

pemandu medan perang bisnis

Kekuatan MLM Ternyata Juga Kelemahan Terbesarnya

Diperbarui: 28 Agustus 2015   15:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya ingin langsung ungkap pada anda kini di awal bahwa, daya tarik terbesar MLM ternyata adalah juga kelemahan terbesarnya, yaitu skema kompensasi!

Anda mungkin bertanya, “Jangankan menetapkan skema kompensasi sebagai kekurangan terbesar MLM, kenapa anda bisa pikir dan bilang MLM punya kekurangan?”

Jawaban saya logis dan rasional: Seandainya MLM tidak punya kekurangan, tentu ia tidak telah jadi sasaran kritik, kontroversi, debat kusir, bahkan gugatan hukum, sampai saat ini pun!

Adalah fakta bahwa perusahaan-perusahaan (juga industri) MLM telah sering menjadi sasaran kritik dan tuntutan hukum. Kritik telah berfokus pada kemiripan mereka dengan skema piramida ilegal, pematokan harga produk, biaya pendirian awal yang tinggi, tekanan pada perekrutan tenaga penjual tingkat lebih-rendah dibandingkan penjualan sesungguhnya, mendorong jika tidak mengharuskan tenaga penjual untuk membeli dan menggunakan produk-produk perusahaan, eksploitasi potensial atas hubungan pribadi yang digunakan sebagai target penjualan dan perekrutan baru, skema-skema kompensasi yang kompleks dan kadang dilebih-lebihkan, dan teknik-teknik seperti-pengkultusan yang beberapa kelompok gunakan untuk meningkatkan semangat dan pengabdian para anggota mereka. 

Jadi, semua hingar bingar MLM ini hanya menyiratkan bahwa ada satu atau lebih kekurangan mendasar dalam sistem MLM yang gagal dikenali, lalu diperbaiki, oleh industri MLM sendiri.

Kalau anda kini masuk dalam jalur pemikiran yang sama dengan saya, saya kini akan memandu anda dalam petualangan penyelidikan singkat untuk mengenali apa kekurangan mendasar MLM itu.

Ketika pada 2010 Ellie Drake dan Mike Filsaime mengeluarkan laporan yang bisa diunduh gratis di Internet berjudul ‘The Death of Network Marketing’, banyak sekali orang mengunduhnya. Di akhir itu, mereka mendorong para pembaca mengisi suatu survei. Ribuan orang mengisi survei 34-pertanyaan itu. Dalam laporan kedua berjudul ‘The Birth of Network Marketing 2.0’ menyusul laporan pertama itu, mereka memuat hasil survei tadi. Mereka mencantumkan beberapa pertanyaan dengan jawaban teratas:

Inilah sebagian hasil surveinya:

_Apa alasan #1 anda untuk mengikuti Network Marketing:
66% mengatakan: Potensi Keuangan

_Apa frustrasi terbesar anda dalam Network Marketing:
60% mengatakan: Saya tidak dapat cukup orang untuk diajak bicara (alias prospek)

_Apa akan jadi cara yang lebih anda sukai untuk menghasilkan prospek:
79,76% mengatakan: Internet Marketing
7,90% mengatakan: Teman-teman dan Keluarga
5,30% mengatakan: Kaidah 3-kaki

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline