Lihat ke Halaman Asli

Hendy Adinata

Sukanya makan sea food

Penilaian Kita Panic Buying Buruk, Belanja Bulanan Baik

Diperbarui: 25 September 2020   10:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

panic buying

Sebelum kita masuk dalam suasana kerja dan belajar di rumah pada pertengahan bulan Maret yang lalu, grup Whats App keluarga kami menerima kiriman foto dan berita tentang orang yang berbelanja (memborong) bahan makanan dalam jumlah banyak. Foto dan berita itu dikirim oleh salah satu saudara kami yang tinggal di Sydney (Australia). 

Tulisan di foto itu menyatakan bahwa orang-orang di sana ketakutan untuk keluar rumah, takut makan di restoran (luar), takut ke sekolah dan takut jalan-jalan yang dikarenakan wabah Covid-19.

Dia bilang orang-orang berbelanja bahan makanan banyak sekali untuk disimpan di rumah, dia pun memfoto rak-rak di beberapa super market untuk kami lihat, dan semuanya nyaris kosong, di rak roti malah tidak bersisa.

"Mau makan apa aku?" katanya dengan emoticon bernada gurau tapi terdengar tidak lucu.

"Semua orang di sini panik, udah banyak yang kena Corona. Sekarang rumah makan tutup, kerja ga bisa, penghasilan ga ada, sekolah libur, tapi iurannya harus bayar, apartemen mau bayar, sekarang mau makan juga sulit", tambahnya.

"Kalau begini terus aku mau pulang saja".

Panic buying, itulah istilah yang diberikan untuk orang-orang yang berbelanja banyak (borong habis) bahan makanan karena wabah Covid-19.

Sampai sekarang pun istilah panic buying ini masih didengungkan dan nadanya sangat negatif. Orang ramai mengutuki tindakan ini, mereka benci, katanya itu tindakan egois hanya mementingkan diri sendiri. Borong banyak bahan makanan tidak pikir orang lain juga butuh. Itulah orang kaya!

Kemarin penulis tanpa sengaja melihat satu acara hiburan yang dipandu salah satu artis terkenal sejagat Indonesia, namanya Nikita Mirzani atau biasa disebut Nyai. Jadi dalam acara itu, beliau bersama satu rekannya pergi berbelanja untuk keperluannya selama sebulan. Setelah berbelanja, nampak ada 4-5 troli penuh barang. "Ini berbeda ya dengan panic buying, kalau ini untuk persiapan aku selama sebulan", begitu kata Nikita Mirzani.

Sekali lagi penulis kutip kalimatnya "Ini berbeda ya dengan panic buying, kalau ini untuk persiapan aku selama sebulan".

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline