Berita Kompas.com yang baru-baru ini diposting tentang evolusi manusia cukup menarik banyak pasang mata. Substansi beritanya menggambarkan evolusi manusia yang berasal dari Kera Laut. Setidaknya ini cukup masuk akal dan berhubungan dengan teori Oparin yang mengatakan bahwa proses asal muasal kehidupan terjadi di laut. Dan makhluk hidup pertama yang bersifat heterotrof anaerob (makhluk yang tidak bisa membuat makanan sendiri dan tidak menggunakan oksigen)menjadi cikal bakal semua jenis makhluk hidup di dunia, termasuk manusia. Dalam ilmu pengetahuan, banyak teori yang melontarkan pandangan-pandangannya tentang asal-muasal makhluk hidup. Beberapa diantaranya seperi teori Abiogenesis (makhluk hidup berasal dari makhluk mati) yang dicetus oleh Aristoteles (384 SM - 322 SM) yang mengatakan bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk mati, Nedham (10 September 1713 - 30 December 1781) menggunakan daging dan labu yang tidak dipanaskan hingga mendidih, Antonie van Leeuwenhoek (24 Oktober 1632-26 Agustus 1723) yang mendukung teori abiogenesis dengan mikroskop buatannya, Sementara teori biogenesis (makhluk hidup berasal dari makhluk hidup) dikemukakan oleh Fransesco Redi (18 February 1626 - 1 March 1697) yang menggunakan daging sebagai objek, Lazzaro Spallanzani (10 January 1729 - 12 February 1799) yang menggunakan air kaldu, Louis Pasteur (27 Desember 1822 - 28 September 1895) yang terkenal dengan percobaan Leher Angsanya sekaligus mengukuhkan teori Biogenesis. Selain dua teori asal-ususl kehidupan di atas, beberapa ahli kimia pun ikut meneliti tentang asal-muasal kehidupan dari sudut bikokimia. Ilmuwan yang pertama sekali menuturkan teori evolusi biokimianya adalah Alexander Ivanovich Oparin, seorang Rusia (18 February 1894-21 April 1980 dan terkenal dengan bukunya yang berjudul "The Origin Of Life". Dan Oparinlah yang menyebutkan bahwa kehidupan berasal dari laut. Oparin secara tidak langsung mendukung teori Darwin bahwa semua makhluk hidup berasal dari keturunan yang sama.Oparin menjelaskan dalam teorinya, yaitu gabungan zat anorganik akan membentuk zat organik kemudian bergabung membentuk zat organik kompleks dalam proses koaservat (penggumplan) yang menjadi cikal bakal sel primordial yang ada di laut. Dan teori ini disebut dengan Primordial Soup (sup purba). Di umur 9 tahun Oparin pindah ke Moskow untuk menutut ilmu karena di tempat dia tinggal, pendidikan belum maju dibandingkan di Moskow. Maka dari itu bersama orang tuanya, hijrah ke ibukota Rusia itu. Menurut Oparin, bahwa keadaan awal bumi belum memiliki Oksigen (O2). Sehingga makhluk hidup pertama bersifat an-aerob (yang tidak menggunakan oksigen). Ditambahkannya bahwa makhluk hidup pertama pun tidak bisa melakukan fotosintesis sehingga mengambil makanan dari lingkungan (heterotrof). Adapun skema teori Oparin adalah sebagai berikut:
doc.
Professor biokimia tumbuhan ini menjelaskan bahwa awal makhluk hidup berasal dari laut. Laut yang mengandung senyawa-senyawa metana (CH4), amoniak (NH3), Hidrogen (H2) dan air (H2O), mengalamai eksitasi (pengeluaran elektron dari unsur) yang diakibatkan energi tinggi dari sinar ultra violet yang memiliki panjang gelombang rendah (380 - 200 nM). Karena goncangan sinar UV inilah terjadi penguraian zat-zat tersebut di dalam laut. Ultra violet (UV) yang langsung masuk ke bumi dengan energi maksimal disebabkan karena pada awal kondisi bumi, belumlah memliki lapisan ozon (O3). Sehingga UV dapat menyentuh permukaan dan dalam laut. Penguaraian senyawa-senyawa yang ada di laut membentuk senyawa-senyawa monomer seperti Asam amino, asam lemak, glukosa dan basa nitrogen. Senyawa monomer ini akan bergabung membentuk senyawa polimer seperti Karbohidrat, lemak, protein dan asam nukleat. Setelah itu, senyawa polimer akan mengalami koaservat (penggumpalan) dan membentu sel awal (protobion) sebagai cikal bakal makhluk hidup. Walau cenderung logis dan sistematis, namun teori Oparin memiliki 'kecacatan' sehingga akhirnya dibantah oleh teori Urey-Miller. Kecerobohan Oparin pun terletak pada kondisi suhu yang dapat membentuk zat-zat monomer haruslah 400oC. Hanya saja jika terjadi di air laut, maka air laut akan mendidih hanya sampai 100 oC. Oleh karena itu, Urey- Miller membantah bahwa tidak mungkin terbentuk makhluk hidup awal di laut. Hampir dengan konsep yang sama, Urey dan Miller (Dosen dan mahasiswa S-2 -nya) yang juga ilmuwa yang menganut teori evolusi biokimia, mengatakan bahwa pembentukan zat-zat monomer tersebut dapa terjadi di atmosfer dengan energi halilintar. Sehingga dapat terbenbtuk monomer, polimer sampai terbentuk makhluk hidup awal. Namun, ternyawa teori Urey-Miller pun terbantahkan oleh teori Heinrich Holland (1927-2012), professor geokimia Universitas Harvard yang mengatakan bahwa radiasi UV akan merusak uap air (H2O) di atmosfer sehingga akan terbentuk ion H+ dan oksigen (O2). Penulis buku berjudul The Chemical Evolution of the Ocean and Atmosphere menambahkan bahwa hidrogen tidak mungkin ada di atmosfer karena akan di buang ke luar bumi. Sehingga dapat dikatakan bahwa pembentukan makhluk hidup pertama akan sulit terjadi atmosfer. Walau sampai sekarang teori evolusi biokimia belum mencapai titik kesepakatan, namun Oparin, Urey dan Miller telah mencatatkan nama mereka di buku-buku pelajaran sebgai ilmuwan yang tidak terlepas dari percakapan tentang sal-usul makhluk hidup. Dan teori evolusi biokimia selanjutnya menjadi pijakan beberapa evolusionis (tokoh teori evolusi) untuk mengembangkan teori evolusi makhluk hidup. Teori yang mirip dengan teori biologi abiogenesis ini pun masih diteliti dan ditinjau lebih lanjut. Jika memang laut dan atmosfer mengandung monomer glukosa (karbohidrat), asam amino (protein) dan asam lemak (lemak), dan keadaan itu bertahan sampai sekarang, barangkali tidak ada satu pun makhluk yang kelaparan atau terkena penyakit busung lapar, karena tinggal minum air laut atau menghirup udara dari atmosfer, semuanya beres. Bahan Bacaan Pendukung: http://global.britannica.com/EBchecked/topic/429565/Aleksandr-Oparin http://www.biografiasyvidas.com/biografia/o/oparin.htm
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H