Aneh – aneh saja kelakukan tokoh – tokoh elite pemerintahan sekarang ya….gak hanya di Indonesia, ternyata di India anggota dewannya juga punya ‘hobi’ nonton gambar – gambar porno. Setidaknya itu yang terjadi kepada tiga orang politikus dari partai konservatif India pada siding parlemen Negara bagian. Telepon genggam yang seharusnya digunakan untuk telekomunikasi, ternyata dijajal juga untuk hiburan menonton gambar - gambar pornografi.
Ingatan kita masih kuat ketika salah satu wakil rakyat di DPR ketika sedang menjalani siding paripurna April 2011, tertangkap kamera sedang asyik menonton film porno. Padahal di pundaknya tertancap amanah dan aspirasi rakyat malah justru sibuk dengan telepon genggamnya ketika sidang. Dan yang lebih ‘uniknya’ sibuk dengan telepon genggamnya hanya untuk menonton film porno. hal ini menjadi penambah citra buruk bagi anggota – anggota dewan kita. Barangkali sang anggota dewan belum puas dengan pelayanan wanitanya atau mau cari ‘referensi’ untuk melayani wanitanya. Dan disinyalir ini tidak dilakukan sekali ini saja, karena kegaitan menonton film porno ini dilakukan ketika sidang paripurna yang seyogianya adalah rapat besar para anggota dewan yang membahas hal – hal sensitive terkait nasib rakyat. Mau tidak mau, kita harus mengakui bahwa anggota dewan ini adalah bentuk kesalahan masyarakat memilih orang – orang yang tepat menjadi ‘corong’ masyarakat untuk mengaspirasikan suaranya.
Hampir sama dengan anggota dewan kita, di India tiga menteri harus mengundurkan diri setelah mereka tertangkap basah oleh kamera sedang lagi menonton gambar – gambar porno ketika sedang mengikuti sidang parlemen Negara bagian Karnataka, India. Ceritanya bermula saat Menteri Koperasi negara bagian Karnataka, Laxman Savadi meminjam telepon genggam Menteri Pelabuhan, Sains, dan Teknologi Krishna Palemar untuk menonton gambar – gambar porno yang ada di telepon genggam tersebut. Setelah itu dia menunjukkan gambar – gambar tersebut kepada rekan kerja CC Patil yang menjabat sebagai menteri urusan pengembangan perempuan dan anak. Akhirnya setelah hampir seluruh stasiun tv menayangkan adegan ‘nonton bareng’ di gedung parlemen, ketiga politikus tersebut pun mengundurkan diri. Mereka beralasan karena tidak ingin memalukan partai mereka.
Kejadian seperti ini merupakan potret bobroknya karakter seorang pejabat pemerintahan. Bukannya berpikir bagaimana caranya untuk mengatasi permasalahan Negara, sebaliknya asyik ‘belajar’ mengetahui gaya – gaya hubungan intim.
Sebagai cerminan untuk Negara kita, seharusnya ke depan sebagai masyarakat kita harus lebih teliti lagi untuk memilih pejabat – pejabat pemerintahan agar hal – hal yang kurang beradab tidak terjadi lagi di pemerintahan karena baik gedung parlemen atau gedung pemerintahan lainnya bukan temapt untuk ‘menonton’ melainkan gedung pemecah masalah bangsa.
Buat pejabat di India yang menonton gambar – gambarporno tersebut semestinya bisa belajar dari kerjadian di Indonesia sehingga bisa lebih bijak untuk melihat ruang dan waktu menonton film porno.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H