Lihat ke Halaman Asli

Intelejen Tak Berkarat Ditelan Zaman

Diperbarui: 23 Juni 2015   23:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

INTELEJEN TAK BERKARAT DITELAN ZAMAN

Sejarah sebuah bangsa dalam menuju perbaikan atau kehancuran tidak terlepas dengan apa yang namanya intelejen. Intelejen asal kata dari cerdas, dimana orang – orang yang melaksanakan tugas intelejen merupakan orang – orang pilihan karena kecerdasannya. Intelijen didalam pemikiran masyarakat awam seperti dalam film – film seperti James Bond, namun tidak sesederhana yang sering di tonton dalam film.

Kegiatan intelijen pada jaman sebelum Masehi  sudah ada, kegiatan ini pada mulanya hanya berbentuk pengintaian dalam bentuk kecil yang kemudian membentuk organisasi yang lebih terkoordinir yang  pada hakekatnya digunakan untuk mengetahui kondisi musuh mengenai kekuatan maupun kelemahannya, semua ini untuk kepentingan militernya.

500tahun SM Jenderal Sun Tzu merupakan tokoh yang disegani, bukan karena memiliki pasukan dan menang memimpin perang. Tapi Sun Tzu merupakan seorang intelejen yang handal pada zamannya, dimana seorang Sun Tzu berhasil mengembangkan dunia intelejen dan berhasil membangun pertahanan negaranya. Salah satu keberhasilannya dia mengembangkan sistem intelejen dengan membentuk 5 sub sistem intelejen yang dimana satu sama lain berkaitan erat, bekerjasama sehingga tidak seorangpun dapat membongkar sistemnya.

Pada tahun 622 Situasi Mekkah sudah tidak menguntungkan bagi perkembangan Islam dan Nabi Muhammad hijrah atau pindah ke Madinah, tetapi di Mekkah tetap ditinggalkan orang – orang yang ditugaskan melaporkan setiap perkembangan dari orang badui mekkah sehingga pada saat perang Badar nabi Muhammad berhasil mengalahkanya. Demikian pula, meskipun mereka melakukan mobilisasi sejumlah 10.000 orang guna melenyapkan nabi Muhammad  namun kemenangan tetap diraih nabi dan hal ini disebabkan karena informasi yang diterima nabi dari orang-orang yang ditinggalkan di Mekkah.

Cikal Bakal Intelejen Indonesia

Di Indonesia dunia intelejen sudah ada semenjak jaman kerajaan, namun dimasa itu belum seperti saat pra kemerdekaan. Masa perang kemerdekaan 1945 – 1950 Prajurid Perang Fikiran (PPF) merupakan bagian yang tidak terpisahkan. PPF merupakan cikal bakal Lembaga Intelejen Indonesia, bisa di fahami kenapa hal ini kurang dapat dikenal oleh orang – orang intelejen asing. PPF tidak menggunakan sistem ‘intimidasi’ seperti KEMPETAI, tidak bersenjata seperti Korp tentara lainnya.

Peran intelejen menuju kemerdekan 17 agustus 1945 sangat besar, salah seorang  komandan intelejen pertama yang tercatat dilembaran bangsa indonesia dialah Zulkifli Lubis, dimasa kepemimpinannya pasukan intelejen yang sangat setia yaitu Prajurid Perang Fikiran. PPF bertugas khusus dalam membangun perjuangan bangsa Indonesia, mempertahankan kemerdekaan dan mencapai kemenangan atas perang gerilya melawan agresi Kolonialisme dan Imperialisme. Perjuangan bangsa Indonesia di masa Revolusi fisik 1945 – 1950 dimana masa – masa setelah itu istilah Intelegence digunakan, maka PPF juga terhapus dan melebur dalam Hankamnas.

Intelejen pada zaman modern ini tidak hanya digunakan untuk kepentingan dunia militer akan tetapi digunakan juga oleh perusahaan – perusahaan dalam membangun ketahanan dunia usaha. Negara – negara maju mengkolaborasi intelejen dengan dunia usaha, dimana pilar – pilar utama perusahaan ditaruh orang – orang cerdas yang sudah dilatih terlebih dahulu, oleh karenanya perusahaan – perusahaan raksasa asing berkembang dan kuat. Saat ini perusahaan tersebut banyak yang berekspansi keluar wilayahnya untuk menjajah ekonomi bangsa lain dengan didukung kemampuan intelejen dunia usaha.

Tapi apakah betul mereka PPF telah lenyap seperti nyala lilin yang padam, mengacu pada jiwa dan semangatnya yang dibentuk dan dibina melalui keilmuannya. Mungkin fisik mereka sudah melebur pada kondisi nasional, tapi spirit sebagai prajurid yang bertugas khusus akan tetap hidup tanpa hambatan ruang dan waktu. Mereka tetap hadir di semua sektor kehidupan bangsa dengan aspirasi sebagai Bayangkara Negara, menjaga Kesatuan dan Persatuan serta kelestarian Kemerdekaan Bangsa Indonesia.  Intelejen hanya lah sebuah ilmu pengetahuan dan digunakan untuk kepentingan para pemimpin untuk membangun ketahanan bangsa dan negara yang kuat.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline