Lihat ke Halaman Asli

Si Telon

Diperbarui: 21 Mei 2016   13:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Minggu lalu, ibuku dikejutkan oleh adanya seekor anak kucing yang berada di dalam kardus. Awalnya kardus itu akan ibu gunakan untuk merapikan buku bekasku yang sudah tak terpakai. Eh ternyata malah diklaim sama kucing betina telon (telon = memiliki tiga warna) sebagai tempat tidur anaknya yang baru lahir. Entah lelaki hidung belang mana yang tega menghamili si telon. Hahahaha. Awalnya banyak tetangga yang menyarankan untuk membuang anak kucing beserta kardusnya ke tempat pembuangan sampah, karena suaranya mengganggu sekali saat malam hari. Tetapi, ibuku malah menyelipkan kain – kain perca di dalam kardus sebagai alas dan bapakku menyiapkan breakfast saban pagi. Hemm, sepertinya aku punya saudara angkat. Hahahhaha..

Manusia dulu datang ke bumi sebagai tamu. Lalu, dikarenakan Sang Pemilik bumi meridhoi manusia untuk mendiaminya, lantas didirikanlah rumah – rumah di atas tanah sebagai tempat berteduh. Sekarang, berbekal secarik kertas yang hanya bertanda tangan notaris, manusia mengklaim sejumlah bagian di bumi sebagai miliknya dan mengusir siapa saja yang memasuki kawasan tersebut. Untungnya bapak dan ibuku bukanlah termasuk manusia – manusia yang seperti itu. Dan, si telon beserta anaknya tetap dapat tidur dengan nyenyak di dalam kardus beralaskan kain perca. :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline