Aksi Nyata 3.1 Pengambilan Keputusan Sebagai Pemimpin Pembelajaran
Latar Belakang
Mencoba sesuatu yang baru untuk diterapkan disekolah perlu untuk dicoba agar kegiatan sekolah tidak monoton dan sesuai dengan tuntutan zaman. Namun kerap kali gagasan-gagasan yang diluar kebiasaan di sekolah biasanya akan mendapat tantangan dari rekan guru, dan komunitas sekolah, Dibutuhkan strategi agar gagasan yang baru tersebut dapat diterima dan perlu adanya komunikasi yang baik dengan seluruh dewan guru dan kepala sekolah agar program program kita tepat sasaran dan bisa dijalankan secara bersama sama. Program yang dirancang tentunya perlu mempertimbangkan sarana dan prsarana atau aset maupun kemampuan yang dimiliki sekolah.
Diijinkannya kembali sekolah untuk menggelar pembelajaran tatap muka tentunya menjadi angin segar baik bagi guru maupun siswa. Situasi yang telah lama kami rindukan. Pembelajaran di sekolah kami saat ini adalah campuran antara PTM dan daring. Dimana siswa yang tidak mendapat jatah berangkat sekolah melakukan pembelajaran daring di siang hari, bergantian setiap harinya.
Dalam menghadapi PTS kepala sekolah merencanakan kegiatan dilakukan secara secara daring menggunakan google form. Para guru membuat program PTS dengan menggunakan daring di sekolah, program ini harus segera disosialisaikan terhadap peserta didik karena waktu yang sudah mepet. Tentu hal ini menjadi masalah yang cukup serius terutama untuk siswa kelas 7 yang baru saja masuk. Sebagian besar dari mereka belum pernah kenal dengan yang namanya mengerjakan soaal melalui google form karena selama pembelajaran daring di SD tidak menggunakan google form. Namun demikian, kepala sekolah memberikan alasan bahwa anak anak harus mampu belajar mempergunakan gawai dengan baik karena PTS akan dilaksanakan secara daring.
b.Alasan aksi nyata
Dalam kasus ini memuat dilema etika, karena menghadapi situasi dimana para guru harus memilih apakah menuruti perintah kepala sekolah dengan PTS secara daring atau menolak karena siswa dirasa belum siap. Hal ini sesuai dengan paradigma jangka pendek lawan jangka panjang,dimana program kepala sekola itu sangat bagus untuk diterapkan disekolah melihat bahwa banyak seakali anak anak jaman sekarang yang sudah menggunakan gawai ,namun anak-anak belum siap untuk PTS dengan menggunakan aplikasi Sementara untuk jangka panjang kedepan siswa harus selalu siap dan mampu mengikuti dan menyesuaikan dengan perkembangan teknologi dan zaman.
Hal ini bagus untuk paradigma jangka Panjang karena anak akan siap dengan perkembangan teknologi, namun untuk jangka pendek belum tepat karena semua program yang bedampak kepada murid harus melibatkan setiap unsur sekolah, komunitas sekolah bahkan orang tua.
Jika murid ini mengerjakan PTS secara daring saat ini maka nilai nilai yang dikerjakan bisa salah, dan jika murid murid diberikan pembekalan, sosialisasi dan melibatkan semua dewan guru dan wali murid untuk jangka panjang tentunya nilai yang mereka kerjakan akan lebih bagus
Jika kita kembangkan dengan mengambil keputusan dengan mempertimbangkan 4 paradigma etika, 3 prinsip pengambilan keputusan dan 9 langkah pengambilan dan pengujuan keputusan. Paradigma dilema yang saya gunakan adalah paradigma jangka pendek lawan jangka panjang dan Prinsip pengambilan keputusan yang saya ambil adalah berpikir berbasis hasil akhir. Adapun 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan dilakukan dengan :
- Nilai-nilai yang bertentangan dalam hal ini adalah jangka pendek lawan jangka panjang
- Yang terlibat dalam situasi ini, kepala sekolah , guru-guru -murid disekolah .
- Mengumpulkan fakta yang relevan : Murid belium mampu mempergunakan aplikasi dalam menghadapapi ujian belajarnya, sebagian murid belum memiliki HP
- pengujian benar atau salah dengan uji legal, uji regulasi, uji intuisi, uji halaman depan Koran dan uji panutan. Kesimpulannya tidak ada pelanggaran hukum maupun moral tetapi saya tidak merasa nyaman jika hal ini menjadi konsumsi masyarakat.
- Pengujian paradigm benar lawan benar jangka pendek lawan jangka panjang
- Melakukan prinsip resolusi dengan berpikir berbasis rasa peduli
- Investigasi opsi trilema : memberikan dan mengadakan bimbingan pembiasaan selanjutnya
- Buat keputusan : tetap melakukan PTS secara daring, namun disiapkan printout soal bagi yang belum mampu atau tidak punya hp
- Lihat lagi keputusan dan refleksikan. Meminta rekan sejawat untuk bersama-sama melakukan refleksi terhadap kasus dilema etika tersebut
Perasaan