Lihat ke Halaman Asli

Hendro Adrian

Penggemar 'Dream Theater'

Griselda Blanco, Ratu Kokain Kolumbia

Diperbarui: 2 Januari 2022   20:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Sumber : BioGraphON, 

Senin sore yang tenang pada bulan September 2012, di pinggiran kota Medellin - Kolumbia, sebuah sepeda motor berhenti di depan ‘grocery store’. Pengendaranya, dua orang lelaki, tetap duduk di sadel dengan mesin tetap menyala seolah menunggu seseorang.

Pintu ‘grocery store’ terbuka, seorang perempuan keluar dengan menjinjing tas belanjaan. Sontak lelaki yang membonceng mengeluarkan pistol, menembak dua kali ke arah perempuan tersebut, yang langsung roboh bersimbah darah, kemudian tancap gas pergi menghilang begitu saja.

Kepanikan segera terjadi. Orang-orang mengira telah terjadi perampokan. Beberapa pengunjung segera menghampiri dan berusaha menolong.

Menyadari perempuan tersebut telah meninggal, seorang penolong yang tampaknya mengenali wajah perempuan malang tersebut kemudian berlutut sambil menggumamkan doa. Dia tahu bahwa itu bukan perampokan. Itu adalah pembunuhan. Perempuan itu adalah Griselda Blanco, dia telah dibunuh oleh salah satu musuh bisnisnya.

Kolumbia tidak akan pernah bisa lepas dari nama Pablo Escobar, pemimpin kartel Medellin yang melegenda sekaligus penguasa bisnis narkoba yang mengontrol 80% jaringan pasar global kokain pada tahun 1980-an hingga awal 1990. Escobar tewas di tangan polisi khusus Kolumbia pada 2 Desember 1993, meninggalkan kekayaan belasan milyar dolar.

Selain Escobar, ada beberapa gembong narkoba lain yang juga berasal dari Kolumbia namun reputasi mereka tidak 'semendunia' Escobar. Salah satu diantaranya adalah Griselda Blanco. Keunikan Blanco adalah bahwa dia seorang perempuan. Perempuan yang menjadi bos kartel, dunia hitam penuh kekerasan yang didominasi laki-laki.

Blanco juga sering disebut sebagai pembuka jalan bagi 'kesuksesan' Escobar, meski pada akhirnya nanti keduanya justru saling bersaing. Saat Escobar masih berprofesi sebagai pencuri mobil di Medellin, Blanco sudah sukses dengan bisnis kokainnya di New York.

Blanco yang bernama lengkap Griselda Blanco Restrepo - yang di kalangan para pebisnis narkoba pada masanya dijuluki sebagai ‘La Madrina’ (‘The Godmother’ dalam bahasa Spanyol) ataupun ‘The Black Widow’ - sejak kecil ternyata sudah terbiasa hidup di lingkungan yang penuh dengan kekerasan.

Masa Kecil yang Suram

Lahir tahun 1943 dari kalangan bawah yang tinggal di permukiman kumuh Cartagena, wilayah utara Kolumbia, keluarganya pindah ke Medellin saat umurnya baru tiga tahun.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline