Lihat ke Halaman Asli

Hendro SW

Seorang tunanetra yang suka dunia tulis-menulis

Enam Jenis Gejala Corona yang Harus Anda Tahu

Diperbarui: 21 Juli 2020   08:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pada awal merebaknya penyakit corona atau covid 19, saya pernah mendengar bahwa virus covid 19 tidak akan bertahan lama di daerah dengan iklim panas atau tropis. Banyak orang bercerita tentang hal ini. Sampai saya jadi bingung sendiri. Apakah Indonesia lebih panas dari Iran?
Tambah lagi yang terhormat Luhut Panjaitan langsung narsis dengan mengeluarkan statement bahwa virus corona alias Covid-19 diperkirakan tidak kuat dengan cuaca panas Indonesia. "Dari hasil modelling, cuaca Indonesia di ekuator yang panas dan humidity tinggi maka untuk Covid-19 itu enggak kuat," ujar dia dalam konferensi video, Kamis, 2 April 2020.
Hal-hal tersebut di atas sejatinya hanya membuat bingung bagi saya sebagai orang awam. Bayangkan, di tengah merebaknya kasus corona, dimana Iran juga merupakan negara dengan kasus positif yang tinggi, tiba-tiba, salah seorang pejabat kita, yang bukan ahli kesehatan, dengan pd-nya mengeluarkan statement di atas. Buat saya ini adalah hal fatal!
Untuk itu, sebelum tulisan ini saya lanjutkan, berhubung saat ini kasus positif di Indonesia telah mencapai angka 86.521, saya memohon dengan sangat kepada yang bersangkutan, untuk meminta maaf kepada rakyat Indonesia terkait dengan pernyataan beliau yang ngawur itu.
***
Ngomong-ngomong soal corona atau covid 19, berikut ada enam jenis virus corona ditinjau dari gejala para penderitanya. Temuan ini didasarkan pada data yang dikumpulkan dari aplikasi COVID Symptom Study King's College London.
Lho kenapa ngambil datanya dari London? Yang dekat dari negri sendiri apa nggak ada? Wel... Virusnya sih ada. Tapi tentang jenis corona apa yang tersebar di Indonesia, bagaimana sifat-sifatnya, berapa lama dia bisa bertahan pada benda padat, pada uang rupiah baik yang pecahan atau yang utuh keluar dari mesin ATM, tanyakan saja langsung pada Om Terawan!
Mudah-mudahan jawabannya memuaskan. Bukan hanya sekedar menyarankan anda untuk memakai kalung anti corona.
Balik ke persoalan tentang enam jenis corona tadi, berikut enam jenis corona berdasarkan gejalanya:
1. Seperti flue tanpa demam: sakit kepala, kehilangan bau, nyeri otot, batuk, sakit tenggorokan, sakit dada, tidak ada demam (namanya juga tanpa demam).
2. Seperti flue dengan demam: sakit kepala, kehilangan bau, batuk, sakit tenggorokan, suara serak, demam, kehilangan nafsu makan. Catatan buat poin 2: bahagialah anda yang masih bernafsu makan. Karena anda aman dari jenis gejala corona yang kedua ini.
3. Gastrointestinal: sakit kepala, kehilangan bau, kehilangan nafsu makan, diare, sakit tenggorokan, sakit dada, tidak batuk. Khusus bagi perokok beruntunglah kalau masih bisa menghisap rokok lalu sedikit batuk "uhuk, uhuk, uhuk."
4. Tingkat 1 parah, kelelahan: sakit kepala, kehilangan bau, batuk, demam, suara serak, nyeri dada, kelelahan. Kusus yang ini, jika anda sebagai orangtua menemukan kondisi anak serak sehabis bangun tidur, jangan disimpulkan dulu "corona!" Gali dulu; siapa tahu anak anda habis nangis semalam karena diputus sama pacar, atau barangkali anak anda habis karauke menyanyikan lagu-lagu rok.
5. Tingkat 2 parah, kebingungan: sakit kepala, kehilangan bau, kehilangan nafsu makan, batuk, demam, suara serak, sakit tenggorokan, nyeri dada, kelelahan, kebingungan, nyeri otot.
6. Tingkat 3 parah, perut dan pernapasan: sakit kepala, kehilangan bau, kehilangan nafsu makan, batuk, demam, suara serak, sakit tenggorokan, sakit dada, kelelahan, kebingungan, nyeri otot, sesak napas, diare, sakit perut
***
Saya tahu. Dari enam gejala di atas, barangkali hanya 1% dari total sekian pembaca yang bisa menghafalkannya. Tapi itu bukan soal penting. Lebih penting bagaimana anda menjaga diri anda sendiri dan orang-orang tercinta di sekitar tetap sehat.
Saya berharap seluruh pembaca tidak ada yang mengalami gejala di atas. Tetap waspada karena sebagai makhluk sosial setiap hari kita berinteraksi dengan banyak orang. Dan kita tidak tahu pasti, apakah di sekitar kita ada OTG? Jadi patuhi terus protokol kesehatan. Bermasker itu penting! Tapi jangan lupa dilepas kalau sedang berdua di kamar dengan istri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline