Lihat ke Halaman Asli

TPM UNNES Menerapkan Kit Pembelajaran Pengecoran Logam di SMKN 7 Semarang

Diperbarui: 14 Agustus 2024   14:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi: Widi Widayat

Tim Pengabdian kepada Masyarakat (TPM) Universitas Negeri Semarang (Unnes) kembali bekerjasama dengan SMKN 7 Semarang, khususnya jurusan Teknik Mesin. Kerjasama diwujudkan dalam penerapan kit pembelajaran pengecoran logam. 

Berbeda dengan kegiatan sebelumnya, materi pembelajaran yang dilatihkan adalah pembuatan benda berongga. Kit tersebut berisi alat dan bahan untuk praktek pembuatan inti dan cetakan pasir. 

Siswa menggunakannya dengan mengikuti panduan jobsheet dan instruktur. Kit pembelajaran membantu siswa menguasai kompetensi pembuatan cetakan untuk benda berongga dan memahami teori pegecoran melalui praktek dan pengamatan langsung.

Kegiatan ini diikuti oleh siswa kelas 3 di bawah bimbingan Chandra Suryawan, yang juga merupakan Ketua Program Keahlian Teknik Pengelasan dan Fabrikasi Logam. 

"Kegiatan ini selain membantu pelaksanaan proses pembelajaran kompetensi pengecoran logam juga seiring dengan kegiatan sekolah yang sedang mengembangkan dapur pelebur yang ekonomis dan praktis bagi pembelajaran", tuturnya saat menerima bantuan dari TPM Unnes di worksho pengecoran SMKN 7 Semarang, Selasa (13/8). 

Tim pengabdi yang diketuai Widi Widayat bersama Wahyudi, Karnowo, Ahmad Muzaki dan dibantu mahasiswa merancang kit untuk membantu proses pembelajaran pengecoran logam. 

Selama ini siswa membuat produk coran ornamen sehingga muatan tekniknya belum lengkap. Melalui kit ini siswa berpraktek membuat produk coran fungsional berupa spare part sambungan pipa. 

Ketua tim menjelaskan bahwa pemilihan produk pengecoran penting untuk mendukung pencapaian kompetensi. 

"Selain mempelajari dan menguasai kompetensi pengecoran benda berongga, siswa akan belajar bahwa pembuatan spare part memerlukan teknik pengecoran yang baik karena berkaitan dengan ketelitian bentuk dan ukuran, kualitas produk, optimalisasi proses produksi, dan bahkan biaya produksi", jelasnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline