Akhir-akhir ini di media sosial sedang ramai dengan berita binary option. Sebuah platform yang diberitakan memberikan dana yang besar bagi affiliatornya. Apalagi investasi pada binary option termasuk gambling (ilegal) dan tidak cocok digunakan sebagai investasi jangka panjang.
Pandemi covid-19 yang melanda dunia menyebabkan semakin sadarnya masyarakat akan pentingnya investasi. BEI mencatat terdapat kenaikan investor sebesar 87.59% sampai Desember 2021.
Kenaikan jumlah investor ini tentu harus dibarengi dengan literasi masyarakat tentang investasi itu sendiri. Para investor harus paham profil risiko produk dengan profil risiko investor serta paham tujuan dari berinvestasi. Dalam berinvestasi tentunya harus menggunakan dana yang benar-benar tidak terpakai.
Sejalan dengan naiknya investor di Indonesia, ternyata lebih dari 50% nya adalah generasi milenial. Peningkatan ini bebarengan dengan maraknya konten-konten di media sosial yang mengkampanyekan investasi untuk pensiun bagi generasi muda.
Generasi milenial makin sadar akan pentingnya kebebasan finansial sebelum tua. Beberapa diantaranya bahkan merencanakan pensiun dini. Mereka mulai berinvestasi pada instrumen investasi seperti saham, reksa dana, SBN, properti, serta perhiasan. Kenaikan investor tertinggi sebesar 82,18% ada di reksadana.
Selain berinvestasi untuk menyiapkan dana pensiun, generasi milenial juga dapat menerapkan frugal living atau gaya hidup hemat. Dalam menerapkan gaya hidup hemat, kita haruslah selektif dalam membeli barang konsumsi, melakukan pencatatan pengeluaran tiap bulan, dan melakukan evaluasi pengeluaran. Menargetkan usia pensiun dan dana total pensiun juga dapat kita lakukan jika secara dana tabungan bulanan dan tekad kita konsisten. Gaya hidup yang hemat akan lebih optimal jika kita juga memiliki tambahan pendapatan selain maupun passive income.
Menyiapkan dana pensiun menjadi penting jika kita tidak ingin membebani keluarga kita nantinya dengan menjadi sandwich generation. Dengan terkumpulnya dana pensiun, kita akan merasa lebih nyaman dalam menjalani pekerjaan saat ini atau memilih menjalankan pekerjaan sesuai passion kita. Untuk menyiapkan dana pensiun, kita dapat menggunakan "The 4% Rule ".
Dilansir dari Tempo, sebanyak 45 juta lansia pada 2035 akan mengalami kesulitan keuangan akibat tidak memiliki dana pensiun. Hal ini disebabkan rendahnya tingkat keikutsertaan dan literasi masyarakat akan pentingnya dana pensiun. Meskipun demikian, lansia yang memiliki aset kemungkinan masih tetap akan mendapat penghasilan dari asetnya.
Sehingga apabila kita tidak ingin menjadikan generasi setelah kita menjadi sandwich generation, penting bagi kita menyiapkan dana pensiun selagi muda melalui investasi yang saat ini semakin beragam dan semakin mudah. Tentu juga dengan tetap berinvestasi pada diri sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H