Lihat ke Halaman Asli

"Penyebab Lain" Kekalahan Timnas U-23 di Final SEAGAMES26th

Diperbarui: 25 Juni 2015   23:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Perhelatan olahraga terbesar di ASEAN atau lebih tepatnya kita sebut acara SEAGAMES ke-26  yang di gelar di Jakarta-Palembang telah resmi ditutup  2 hari yang lalu. Dimana pada event tersebut memperlombakan berbagai macam cabang olahraga dan diikuti oleh 11 negara ASEAN. Indonesia yang sebagai tuan rumah juga berhasil menjadi juara umum SEAGAMES. Walaupun Indonesia berhasil menjadi juara umum, namun semua itu dirasa kurang lengkap karena pada cabang sepakbola Indonesia tidak meraih emas yang terpaksa harus tumbang oleh musuh bebuyutan Malaysia di final.

Pada dasarnya Indonesia mempunyai kans yang sangat besar untuk meraih emas pada cabang itu. Melihat permainan Okto dan kawan-kawan cukup memukau pada saat babak penyisihan dan mampu mengalahkan Vietnam 2-0 di Semifinal. Terlebih lagi kalahnya timnas U-23 dari Malaysia mampu menjadikan motivasi untuk mengalahkan Malaysia dibabak final.

Semua pencinta sepakbola di Indonesia tidak percaya dengan gagalnya Timnas U-23 meraih emas. Karena Timnas besutan coach Rahmad Darmawan dalam melakukan persiapan dinilai cukup matang dan hampir sempurna dengan kualitas pemain muda yang baik disetiap lini. Pada kesempatan ini saya akan mencoba menganalisa  penyebab kekalahan Indonesia dari sisi lain.

Pertama, pada umumnya supporter yang datang bertujuan untuk mensupport langsung dan mendoakan timnas kesayangannya. Lalu, mungkin…. Tuhan tidak mengabulkan doa orang-orang yang meninggalkan sholat ashar dan maghrib. Karena pada saat adzan berkumandang, para supporter tetap terus bersorak-soray.

Kedua, saya melihat banyak supporter yang masuk dengan “tidak jujur”atau tanpa tiket karena banyak “diceplosin” oleh oknum polisi, brimob atau lainnya. Mungkin, itu juga yang menyebabkan doa supporter tidak dikabulkan. Hehe.. :))

Ketiga, ini yang membuat saya cukup miris karena sebelum dimulai, pertandingan ini telah menelan korban jiwa. Sungguh kejadian yang sengat menyesakkan.

Dengan tulisan ini saya juga bukan bermaksud mengikrarkan diri sebagai orang yang paling sempurna, pada diri saya juga terdapat banyak kekurangan. Saya hanya berharap semoga saja tiap waktu sholat, dikumandangkannya adzan di stadion Gelora Bung Karno dengan didukung oleh peralatan ‘sound system’ yang ada disetiap sudut stadion dan terdapatnya fasilitas tempat untuk sholat disetiap sektornya.

IN-DO-NE-SIA !!! jeng-jeng, jeng-jeng.. jeng…..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline