saya pernah mendengar orang sering mengatakan bahwa "intelektualitas tanpa membuahkan karya adalah sia sia". kata tersebut memberikan suatu motivasi bagi kita bahwa kecerdasan dalam berfikir maupun bertindak tidak akan bermakna jika tidak bisa kita aktualisasikan dalam bentuk tulisan. tulisan sebagai bentuk karya seseorang merupakan suatu bukti intelektualitasnya. namun orang sering melupakan bahkan tak sadar bahwa tulisan merupakan perwujudan konkrit dari eksistensi pikirannya. padahal sejarah telah membuktikannya dengan adanya berbagai karya tulis ilmuwan-ilmuwan di dunia yang masih ada sampai sekarang. karya karya tersebut secara langsung memberikan pengakuan dalam diri penulisnya. disinilah harus di akui bahwa menulis merupakan aktivitas yang penting bagi siapapun.
konteks indonesia, budaya menulis baru mengalami tahap awal. dimana intelektual-intelektual muda yang berstatus mahasiswa masih asing mendengar kata "menulis". ini bisa di buktikan dengan melihat realitas diberbagai universitas-universtas yang ada, sangat jarang ditemukan hasil tulisan dari mahasiswa, terutama mahasiswa strata satu. ini berarti bahwa motivasi menulis di indonesia masih perlu ditekankan kembali agar mahasiswa sbg intelektual muda tidak hanya pandai dalam memperoleh IP tinggi, tapi juga mampu berkarya melalui sebuah tulisan.
jika dilihat dari proses atau cara menulis, memang harus diakui tidaklah gampang membuat sebuah tulisan yang bermutu dan bermanfaat bagi si pembaca. karena banyak modal yang harus kita penuhi demi konsistensi kita dalam membuat tulisan. salahsatunya adalah membaca. hampir bisa dipastikan bahwa tidak mungkin orang bisa menulis ketika tidak di awali dengan membaca. dengan membaca, orang akan mempunyai bekal pengetahuan untuk mengawali sebuah tulisan. dan kadang jika fokus keilmuan kita sudah jelas, maka akan memunculkan sebuah prespektif tertentu dalam setiap tulisan yang dibuatnya.
modal yang lainya adalah wawasan penulis. wawasan ini berupa pengetahuan aktual yang muncul di media massa ataupun peristiwa yang langsung dilihatnya. wawasan penulis ini akan memberikan data-data segar dalam tulisan yang dibuatnya dan akan terlihat hidup. jika wawasan penulis kurang, maka seorang penulis akan kesulitan dalam mengeksplor gagasannya. walaupun tetap bisa dilakukan, akan tetapi mutu tulisannya akan rendah dikarenakan kurangnya data yang dimunculkan dalam tulisan tersebut.
dan masih banyak modal lainnya yang harus kita penuhi agar bs membuat suatu tulisan yang bisa dipahami si pembaca, menarik untuk dibaca, dan memunculkan inspirasi si pembaca.
tulisan ini merupakan sebuah refleksi pribadi. mudah-mudahan bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H