Banjarmasin terpilih sebagai salah satu kota pertama yang melakukan uji coba penerapan penggunaan aplikasi Mypertamina dalam setiap pembelian bahan bakar Pertalite dan solar mulai 1Juli besok. Tujuannya agar penjualan BBM bersubsidi tepat sasaran dan kuota yang telah ditetap tercukupi setiap tahunnya.
Rencana penerapan aplikasi My Pertamina untuk pembelian BBM masih menuai pro dan kontra. Sebagian besar warga Kota Banjarmasin Kalimantan Selatan, masih mengeluhkan penggunaan aplikasi tersebut. Sebagian mendukung program tersebut, namun ada juga yang mengeluhkannya karena tidak semua orang mudah untuk menggunakan aplikasi ini atau tidak punya handphone pintar.
Namun ditegaskan Direktur Utama Pertamina Patra Niaga ,Alfian Nasution : pada tahap uji coba, aturan pembelian Pertalite dan solar hanya diberlakukan untuk kendaraan roda empat dan kendaraan besar. dikatakannya pula, bahwa per 1 juli tersebut adalah masa dimulai pendaftaran kendaraan, per tanggal 16 hingga 31 Juli 2022 dijadikan masa transisi dan dapat dipastikan SPBU masih dapat melayani pembelian BBM subsidi.
Jadi ketika tanggal 1 Agustus 2022, pihak SPBU tidak akan melayani konsumen apabila belum memiliki QR Code, dan konsumen hanya bisa membeli pertamax.
Seluruh petugas SPBU di Banjarmasin saat ini telah diberi pelatihan terkait penggunaan aplikasi My Pertamina ujarnya, Sementara itu pihak SPBU Belitung Banjarmasin, Fathurahman mengatakan, siap dengan adanya My Pertamina,tinggal nanti bagaimana penyalurannya.
Cara pembayarannya dapat berupa cash atau bisa pula cashless, sesuai dengan metode pembayaran yang tersedia pada SPBU yang kita datangi. Setiap transaksi dengan kartu debit yang telah sinkron dengan Mypertamina, maka akan dikenakan 1,5% biaya platform dari harga Mypertamina.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H