Lihat ke Halaman Asli

Caraku Bercinta

Diperbarui: 26 Juni 2015   03:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Teringat akan romansa masa SMA. Suatu ketika,saya tanpa sepengetahuan pacar(sekarang uda jadi mantan,hehehe)saya,saya mengajak pacar saya untuk terlambat sekolah,karena kita kerap kali terlambat sekolah tapi tak pernah barengan ketika terlambat. Pagi itu,sengaja tak kubawa kuda mesinku ke sekolah,kuputuskan naik bis mini,bukan kearah barat(arah ke sekolah),melainkan ke selatan untuk menjemput pacar saya. Sesampai dirumahnya ku ucapkan salam dan dia pun keluar dengan seragam yang kedodoran. "Heih kowe kuwi nyapo,kok iso'i lho...",sapa dia dengan terkejut. Dan saya pun membalasnya dengan senyum ndrenges(meringis). "Yo pengen ae budal bareng",kupertegas ndrengesanku tadi. Lantas saya disuruh duduk di kursi terasnya dan dia pun masuk ke dalam lagi. Tak lama kemudian dia pun keluar kembali dan memberiku segelas mie instant. "Nyoh nyo(panggilanku sinyo,manggil say ato sayang kalo di sms aja) gae kowe",sambil menyodorkan segelas mie. "Lha kowe...?",tanyaku. "Aku uwes'og maeng",jawabnya. Pagi itu saya benar menikmati paras wajahnya,cafe atau depot pun tak ada apa-apanya dengan teras rumahnya waktu itu,karena aku benar-benar dapat memandang ke'elokkan wajahnya. Mie habis,dia memakai sepatu. Kulihati kakinya putih dan sedikit rambut kulit kakinya,benar-benar ku dapat menikmati kakinya pula waktu itu. Dan finaly kita pun berangkat setelah berpamitan orang rumah. Di pinggir jalan,sudah 5-10 menit kita menunggu bis dan belum ada satupun bis yang lewat. "Aduh nyo telat iki ngko awak'e dewe...(aduh nyo terlambat kita nanti)",desahnya kepadaku. "Ora-ora cik(acik nama panggilannya),tenang ae..."akupun mencoba menenangkannya. Dan desahnya terobati pula setelah bis datang. Ketika naik bus,yaaa ampuuuun,banyak orang membawa sayuran(dagangan). Dan amat teramat sayang sekali kita pun tak bisa duduk bersebelahan. Tak ada perbincangan di bis,padahal saya ingin sekali menjadi raja di dalam bis,tinggal duduk,tidak menyetir,tidak perlu lihat spion,dan hanya berbincang dengan ratu'ku. Sesampainya disekolah,pagarpun sudah terkunci,rencanaku pun berhasil. "Hoalah nyo..."desahnya sambil tersenyum. Dan kembali kubalas dengan drengesan. Akhirnya kita pun menunggu di luar bersama,asyik.... Ngobrol ngobrol ngobrol,gerbang sekolah pun terbuka. Langsung menuju meja BP dan menandatangani poin atas pelanggaran terlambat kita. "Ow janjian iki ketok'ane...",sapa guruku mengira bahwa kami janjian untuk terlambat,beliau pun hafal dengan kita akibat seringnya terlambat. Dan lagi-lagi kujawab dengan sebuah drengesan. Di saat itulah kita berdua sama-sama terkena teguran dari guru,dimana orang tua kita akan dipanggil jika kita terlambat lagi. Benar-benar menyenangkan. Dan sampai saat ini pun mantanku tak tahu mengenai akal busuk ku,hehehe. "Maaf ya cik,aku berusaha membuat moment yang romantis. Aku tak suka keromantisan yang disertai mawar,coklat,es krim,cafe atau hal mewah yang lainnya. Ya beginilah sinyo,nakal, kurang ajar,dan hal buruk yang lain. Tapi inilah cara bercinta ala Hendri Leo". Lantas kita masuk kelas masing-masing,kebetulan kita tidak satu kelas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline