Lihat ke Halaman Asli

Hendrik Sungkung

PENYULUH AGAMA

Gunda Gulana

Diperbarui: 18 Januari 2024   15:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tak terasa air mata menetes tanpa henti. tak terasa waktu berlalu seperti angin. angin tidak bisa di lihat namun bisa dirasakan. andai waktu bisa ku ulang kembali maka aku kan bahagia. 

tak terasa kini tubuh makin menua tanpa bisa menahan. tak terasa kekuatan dulu yag kuat kini mulai kerasa habis. mungkin kah ada hal yang bisa menahan semua ini karena aku ingin hidup lebih lama lagi.

tak terasa hari-hari yang kita lalui saat ini menyisahkan singkatnya waktu yang tersisa. mungkinkah kita bisa ada sampai besok, lusa, minggu depan, bulan depan bahkan tahun depan......

mungkinkah kekuatan ini masih ada sampai waktunya habis. hatiku terasa risau dan penuh tanya. risau hati membawa ku pada hasil yang tidak pasti. gunda gulana ku menyisahkan sedetik persiapan untuk kehidupan kelak nanti.

Karya : Hendrik Sungkung




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline