Lihat ke Halaman Asli

Tangan yang Terpaut Hingga Senja

Diperbarui: 4 Desember 2024   12:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di pagi kala embun berbisik,
Tanganmu kugenggam, erat dan hangat,
Janji terucap di bawah langit jingga,
Hidup bersama hingga senja menyambut.

Badai dan hujan pernah menerpa,
Namun langkah kita tak pernah goyah,
Jejak kaki yang terukir di pasir,
Takkan luntur oleh ombak yang pasrah.

Saat rambut memutih oleh waktu,
Kulit keriput bercerita tentang rindu,
Namun cinta kita takkan pernah layu,
Berkembang abadi, seperti awal bertemu.

Kala senja menyapa dengan lembut,
Kita duduk di bangku tua yang berdebu,
Tangan tetap terpaut dalam bisu,
Tak perlu kata, cinta kita sudah syahdu.

Hingga malam datang dengan tenang,
Aku dan kamu hanyut dalam pelukan,
Bersama kita melangkah ke alam lain,
Cinta abadi, berakhir dalam keabadian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline