Lihat ke Halaman Asli

Jejak Cinta yang Abadi

Diperbarui: 3 Desember 2024   12:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Cinta datang bagai kilau cahaya,
Menghidupkan jiwa, memberi makna.
Sekejap terasa, selamanya membekas,
Jejaknya nyata, takkan terhapus.

Rindu berbisik di sela sunyi,
Membangkitkan harapan dalam hati.
Hadirnya tak selalu bertahan lama,
Namun memberi pelajaran yang tak ternilai.

Lebih baik mencinta meski terluka,
Daripada hampa tanpa rasa.
Sebab cinta membawa keberanian,
Mengajari hati arti perjuangan.

Saat pergi, ia tinggalkan jejak,
Hikmahnya melintasi waktu dan jarak.
Dalam kenangan ia tetap hidup,
Membawa terang di saat redup.

Rasa ini adalah hadiah semesta,
Anugerah yang tak ternilai harganya.
Mencintai, meski dengan luka,
Adalah keberanian yang sejati adanya.

Biarkan cinta hadir tanpa ragu,
Karena ia mengubah jiwa yang beku.
Sesaat atau selamanya,
Cinta tetap menjadi pelita dunia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline