Arsene Wenger, nama besar dalam dunia sepak bola modern, telah menjadi sosok yang tidak asing bagi para penggemar sepak bola di seluruh dunia.
Pelatih berkebangsaan Perancis ini telah memimpin Arsenal dalam 1.228 pertandingan, meraih 704 kemenangan, dan mengoleksi 17 gelar juara.
Dalam era sepak bola yang terus berkembang, Wenger telah membentuk permainan yang kita kenal saat ini, menjadikannya salah satu figur yang paling dihormati dalam olahraga sepak bola.
Namun, pada tahun 1996, ketika Arsenal pertama kali menawarkan kontrak kepada Arsene Wenger, sebagian besar suporter klub mungkin akan merasa bingung mendengar namanya.
Ini adalah hal yang wajar, mengingat sebelum menjadi manajer Arsenal, Wenger berada di Jepang, tepatnya 9.446 kilometer jauhnya dari London, sedang melatih Nagoya Grampus Eight.
Asumsi itu kemudian diperkuat oleh headline berita dari media lokal London, London Evening Standard, dengan judul "Arsene Who?" (Arsene Siapa?).
Bahkan, tidak hanya media dan suporter yang merasa bingung, para pemain Arsenal juga merasa kebingungan ketika manajemen tim memutuskan untuk merekrutnya.
Tony Adams, Center Back utama sekaligus kapten tim pada saat itu, bahkan menyebutnya sebagai "schoolteacher" (guru sekolah), merujuk pada penampilannya yang kurus dan berkacamata.
Kemampuan bahasa Inggris Arsene Wenger juga menjadi keraguan di mata banyak orang pada saat itu. Sebelumnya, karir kepelatihannya terbatas di Perancis, di mana ia menangani klub seperti Nancy dan Monaco, serta di Jepang.
Negara-negara yang disebutkan bukanlah negara yang terkenal karena kefasihannya dalam berbahasa Inggris, sehingga wajar jika banyak yang meragukan kemampuan bahasa Inggrisnya.