Lihat ke Halaman Asli

Penjelajah Alam

Pengamat sosial budaya, politik dan pemerintahan serta aktif di bidang informasi dan komunikasi publik

Fokus dan Keseriusan Gubernur Bengkulu Mantapkan Ekonomi Hijau

Diperbarui: 20 September 2023   18:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah saat membubuhkan tanda tangan usai menyaksikan Komitmen dari 18 Pengusaha Pertambangan di Provinsi Bengkulu,  Sumber foto Media Center Pemprov Bengkulu (14/9/2023)

Mempercepat pemulihan ekonomi pasca pandemi,  pemerintah dalam hal ini pemerintah pusat dan daerah terlihat mulai mengambil kebijakan strategis ekonomi ke depan.

Di Provinsi Bengkulu fokus kebijakan strategis yang diambil tertumpu pada 3 sektor utama yaitu penguatan sektor UMKM dan ekonomi kreatif, ekonomi hijau dan ekonomi digital.

Dalam beberapa momen di Provinsi Bengkulu pada bulan Agustus dan September 2023 ini, isu ekonomi hijau menjadi sorotan utama yang mendapat perhatian banyak pihak.

Provinsi Bengkulu dinilai memiliki keseimbangan alam  yang cukup relevan untuk pengembangan ekonomi hijau karena 46% wilayah Bengkulu adalah hutan.

Tingginya respon terhadap ekonomi hijau ini bisa dilihat semakin tumbuhnya kelompok atau komunitas ekonomi masyarakat yang mengelola hutan kemasyarakatan di Provinsi Bengkulu. Dengan adanya kelompok atau komunitas ekonomi ini dinilai akan mempermudah dan menjadi salah satu pendorong untuk penerapan kebijakan ekonomi hijau.

Selain itu, fokus pengembangan dan penguatan sektor UMKM dan ekonomi digital di Provinsi Bengkulu juga mengarah pada kebijakan ekonomi hijau.

Salah satunya saat Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah mengapresiasi semangat Aliansi Kelompok Perempuan Pengelola Hutan (AMPUH) Bengkulu pada 6 Juli 2023 yang lalu.

Disebutkan komunitas  AMPUH Bengkulu terus berjuang secara bersama untuk memberdayakan perempuan sekitaran hutan dalam memanfaatkan hutan tanpa merusak kawasan hutan.

Dalam audiensi tersebut, komunitas AMPUH menjelaskan kepada Gubernur Rohidin, bahwa komunitas ini merupakan gabungan dari beberapa kelompok perempuan dan Kelompok Usaha Hasil Hutan Bukan Kayu, yang mendapat dukungan dari organisasi internasional, Live & The Asia Foundation.

Sejalan dengan bergulirnya kebijakan ekonomi hijau ini, publik menantikan wujud kebijakan apa yang akan diambil Gubernur Rohidin Mersyah di Bengkulu melalui program yang relevan dengan ekonomi hijau, termasuk di tingkat Kabupaten dan Kota pada tahun 2024 yang akan datang.

Beberapa momen di bulan Agustus dan September yang menunjukkan keseriusan Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah mengawal kebijakan ekonomi hijau, diantaranya:

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline