Lihat ke Halaman Asli

Dibunuh oleh Pikiran

Diperbarui: 27 Januari 2024   08:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sering menganalogi bagaimana gaya tarik menarik elektron dalam suatu ikatan ion kemudian mengimplementasikan hal itu dan memang nyata dalam kehidupan..
Saya secara pribadi selalu berpikir bahwa gaya tarik menarik yang terjadi dalam sebuah ikatan tersebut trjadi karna adanya energi dan tumbukan serta adanya kutub yang berlawanan arah.. Dimana positif bertemu yang negatif sehingga terjadinya gaya tarik menarik......
Contoh konkritnya misalkan ikatan ion yang terjadi antara antara logam Natrium dengan Klorida.... Keduanya saling tarik menarik dimna natrium disini bermuatan positif dan Klor bermuatan negatif sehingga terjadi gaya tarik menarik untuk mencapai kestabilan.....Akan tetapi bagaimna dengan kehadiran si bromida yang dengan energi yang lebih besar dibanding Klorida apakah Natrium akan melepas Klorida dan mengikat Bromida dan berinteraksi dengan bromida?Semua tergantung dri si Natrium karna disini natrium juga kekurangan elektron sehingga ia membutuhkan salah satu dri keduanya untuk mencapai kestabilan..... Tergantung tumbukan dan energi yang dibawa oleh keduanya... Dalam kehidupan.... Manusia selalu dihadapkan pada sebuah pilihan......percobaan ini sudah teruji sebelumnya bagaimna tanggapan dan respon ketika seseorang dihadapkan pada sebuah peristiwa ataupun kejadian yang trjdi dan dialami... Lebih dominan ia memilih mereka yang datang dengan energi serta gaya lebih besar dibanding ia yang tak mampu bergaya sama sekali.... Bisa dibilang mati gaya dan tidak tau bergaya...  Iyah.. Itulah kehidupan... Manusia itu dinamis dan homo sapiens dengan akal dan intuisinya ia mampu melakukan apapun yang ia mampu....sejatinya manusia itu bagaikan serigala bagi manusia lainnya..
Entahlah.
Cukup jadi yang mutualisme tanpa harus parasitisme bagi yang lain...
#

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline