Lihat ke Halaman Asli

Hendrian Syaputra

pecandu arabik

Desember Elegi

Diperbarui: 18 Desember 2019   05:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tiba sinyo kala kembali terbuka pintu diri, Sekian lama, Usang lusuh berdebu

Setangkai mawar kata diri sambut hangat, Mawar elok berduri dari bibir sinyo, Yang kalian tanam, Dengan masalalu sinyo, Menggugurkan lembaran merah, Melayukan mawar indah

Jatuhkan yang layu dalam tadahan telapak diri, Biarkan diri tampung resah itu, Bersandarlah jika ingin, Biar ku topang sendu sinyo, Telah sinyo lakukan semua walau tidak seutuhnya

Sungguhkah sinyo tiba, Atau sekedar mencuci tangan dari kenangan, Mawar yang melukai telapak tangan lembut sinyo, Lembut yang membuat hati diri jatuh, Jatuh di antah berantah, Tersesat di hutan belantara yang diri suka, Karna tersenyum sinyo

Tersayat telapak diri

Mengapa sinyo bersandar jika tidak betah bersandar, Mengapa sinyo menjemput jika tidak ingin berlayar bersama, Tidak diri salahkan yang sinyo pilih

Kini penghujung tahun, Kelabu langit makin kelabu, Gerimis menuju hujan, Tetapi sepi

Hendrian Syaputra

Pekanbaru, Desember 2019




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline